Intisari-Online.com - Sebuah metode penyiksaan yang disebut 'penyiksaan air Tiongkok' sudah digunakan di masa dulu selama berabad-abad.
Dibanding dengan metode penyiksaan lain yang melibatkan rantai atau cambuk, penyiksaan air Tiongkok mungkin tak terdengar menyeramkan.
Meski begitu sejarah membuktikan hal yang sebaliknya.
Alat-alat yang digunakan untuk menyiksa pada abad pertengahan biasanya menggunakan pisau tajam, tali, atau benda tumpul untuk membuat korban mengakui suatu hal.
Namun, penyiksaan air Tiongkok lebih berbahaya.
Menurut Majalah New York Times, metode penyiksaan ini dilakukan dengan menahan seseorang di tempat sambil perlahan-lahan meneteskan air dingin ke wajah, dahi, atau kulit kepala mereka.
Gemericik airnya menggelegar, membuat korban merasa cemas saat mencoba mengantisipasi tetesan air berikutnya.
Dari Perang Vietnam hingga Perang Melawan Teror, metode interogasi juga mengalami peningkatan.
Mereka menggunakan air seperti simulasi penenggelaman atau waterboarding hingga orang lupa akan adanya metode penyiksaan air tiongkok tersebut.
Tapi sementara bukti penyiksaan air Tiongkok cukup langka, ia punya sejarah yang panjang dan menarik.
Sejarah Mengerikan Penyiksaan Air Tiongkok
Sejarah tentang penyiksaan air Tiongkok menurut Odd Feed, pertama kali dijelaskan pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 oleh Hippolytus de Marsiliis.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR