Sambil menanti bagaimana perkembangan terkait kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur, yuk ketahui dulu seperti apa tingkatan Candi Borobudur yang begitu dijaga kelestariannya ini.
Candi Borobudur sendiri sudah dikenal dengan kemegahan bangunannya yang berbentuk mandala dengan arsitektur punden berundak yang semakin ke atas semakin mengecil.
Gaya mandala pada Candi Borobudur itu mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha, sementara tingkatannya menggambarkan kosmologi Buddha, tentang hubungan ruang dan waktu dan alam semesta.
Berbahan dasar batuan andesit, candi yang dibangun sekitar abad ke-8 dan abad ke-9 ini terdiri atas 10 lantai dengan setiap tingkatan yang memiliki makna tersendiri.
Apa saja makna dari tiap tingkatan Candi Borobudur?
Secara vertikal, tiga tingkatan pada Candi Borobudur disebut dengan Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
Kamadhatu
Kamadhatu adalah tingkatan paling bawah dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 2 pada bagian kaki Candi Borobudur atau setingkat di atas undag.
Dalam kosmologi Buddha, Kamadhatu melambangkan alam bawah yang menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi.
Secara sederhana, Kamadhatu adalah simbol alam dunia manusia yang terlihat saat ini.
Pada bagian Kamadhatu terdapat 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR