Relief tersebut merupakan gambaran mengenai sifat dan nafsu manusia, seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan, dan fitnah.
Rupadhatu
Rupadhatu adalah bagian tengah dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 3 hingga lantai 7 pada bagian tubuh Candi Borobudur.
Dalam kosmologi Buddha, Rupadhatu melambangkan alam antara, dimana manusia sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, namuni masih terikat oleh dunia nyata.
Pada bagian Rupadhatu akan dijumpai beberapa ornamen candi diantaranya, gapura kala makara, relung arca, arca Buddha, jaladwara, ghana, keben, stupa berukuran kecil, dan relief cerita.
Di bagian ini juga terdapat 1.212 relief dekoratif simbolis dan 1.300 relief cerita.
Relief cerita pada bagian Rupadhatu adalah relief Lalitavistara, Jataka Avadana, dan Gandawyuha.
Arupadhatu
Arupadhatu adalah bagian puncak dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 8 hingga lantai 10 pada bagian atas Candi Borobudur.
Dalam kosmologi Buddha, Arupadhatu menjadi simbol alam atas, tempat tertinggi yang dihuni oleh para dewa.
Arupadhatu juga merupakan penggambaran dari unsur tak berwujud dan sebagai tanda dimana kemurnian tertinggi telah dicapai dengan meninggalkan nafsu duniawi.
Pada bagian ini akan ditemukan 72 stupa berbentuk lingkaran yang berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi.
Stupa terbesar berada puncak Candi Borobudur dengan diameter 9,9 meter dan tinggi 42 m diatas tanah.
Itulah tingkatan Candi Borobudur dan maknanya yang mungkin sedikit diketahui umum.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR