Seringkali ekspektasi seperti ini ditemukan pada keluarga dimana orangtuanya telah membangun sebuah reputasi yang mengagumkan berdasarkan kemampuan, bakat, ataupun kepribadian mereka. Mereka mampu membangun sebuah image atau kerajaan bisnis yang sedemikian rupa yg sangat melekat dengan keahlian mereka dan siapa mereka dimata masyarakat umum.
Orangtua yang seperti ini terperangkap dengan anggapan bahwa,"kalau papa mama bisa, kamu pasti bisa nak!" Padahal setiap anak dikaruniakan bakat, minat, dan kepribadian yang berbeda-beda. Dan tidak tertutup kemungkinan bahwa perbedaaan ini sangatlah nyata dengan orangtua mereka masing-masing.
Semua orangtua mempunyai harapan terbaik tentunya untuk anak-anak mereka. Tetapi kita harus bisa belajar menerima kenyataan bahwa pilihan studi, karir, ataupun jalan hidup anak-anak kita adalah misteri ilahi yang perlu kita telusuri bersama dengan anak-anak kita. Memang sangat tidak tertutup kemungkinan anak-anak kita mampu dan mau melanjutkan apa yang kita bangun. Akan tetapi kita harus benar-benar jujur, apakah kita memaksakan kehendak dan ambisi pribadi kita, atau kita menghargai dan ikut mempelajari bakat, minat, dan kepribadian mereka dengan seksama dari semenjak mereka kecil.
Tipe Ibu 3 justru merupakan tipe orangtua yang kemungkinan besar mempunyai anak yang paling stress daripada anak-anak lain pada umumnya. Anak-anak yang multi-talent adalah anak-anak yang akan dikarunia banyaknya pilihan untuk berkarya dalam hidup ini. Akan tetapi , seperti yang kita ketahui, banyaknya pilihan, secara alam sadar akan membuat kita ataupun anak-anak kita, menjadi sangat sulit untuk memilih karir ataupun jalan hidup, karena akan sangat mudah sekali dibayang-bayangi dengan pertanyaan "What if". Apa jadinya kalau seandainya saya memilih jalan yang ini bukan yang itu? Apa jadinya kalau seandainya dulu saya teruskan untuk mencemplungkan diri di bidang itu bukan yang ini?
Terlebih kalau seandainya orangtuanya yang selama ini sangat berperan dalam mengarahkan dan mengasah kemampuan anaknya tanpa benar-benar mencoba untuk memahami minat atau passion dari anak terebut. Memang diawal anak perlu dituntun, tetapi kita sebagai orangtua tidak boleh lupa bahwa seiring dengan perjalanan waktu, kita harus terus berdialog dengan anak kita dan mulai melihat secara jujur dan terbuka, apa yang merupakan passion dari si anak dan menomorduakan ambisi pribadi sebagai orangtua.
Dan tentunya mungkin sudah tertebak bahwa tipe yang ideal adalah tipe Ibu 4. Ini adalah gambaran orangtua yang menyadari bahwa anak merupakan makhluk individu yang di bekali dengan 3P (potential: Bakat, passion: Minat, personality: Kepribadian) yang unik dan spesial yang membutuhkan atensi dan perawatan khusus dimana tidak bisa disamaratakan dengan orangtuanya. Anak kita adalah handmade products, bukan produksi masal. Oleh karena itu, kita harus pastikan adanya komunikasi yang luar biasa yang terjadi, dimana komunikasi ini memampukan kita untuk mengenali dan mengetahui hasrat terpendam dan keinginan terdalam dari anak kita, yang akan mendefinisikan siapa mereka dan apa yang akan membuat mereka menjadi sangat istimewa di dunia ini.
Pride (Ambisi dan Rasa Bangga) kita sebagai orangtua memang tidak terelakkan, tetapi inilah salah satu tugas mulia kita sebagai orangtua untuk bisa menomorsatukan apa yang benar-benar menjadi passion dari si anak , bukan pride kita. Dengan beginilah, rasa bangga kita sebagai orangtua diposisikan di tempat yang benar, dimana pride ini menjadi salah satu motivasi terbesar untuk anak berkembang , karena sang anak bertujuan untuk membuat orangtuanya lebih bangga lagi dari sebelumnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR