Intisari-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memberi lampu hijau bagi pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sebelumnya, lebih dari 100.000 pasukan Rusia telah menghabiskan berminggu-minggu berkumpul di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Tetapi rencana perang Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengalami beberapa masalah.
Misalnya ketika pasukan Rusia menghadapi perlawanan berani dari pasukan Ukraina dan memaksa tentara Rusia keluar dari kota-kota yang mereka yakini akan mereka duduki.
Rusia juga kehilangan beberapa pejabat tinggi dalam pertempuran brutal.
Kini, Putin kembali mengalami pukulan telak setelah Brigade Penerjun Payung-Badai ke-80 Ukraina menghancurkan satu unit Resimen Penerjun Payung-Badai ke-104 Rusia (Divisi ke-76).
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (31/5/2022), sekitar 20 prajurit tewas dan baju besi mereka juga hancur.
Viktor Kovalenko, mantan jurnalis dan editor Ukraina dan seorang perwira veteran Angkatan Darat Ukraina, mentweet: "Brigade Penerjun Payung-Badai ke-80 Ukraina menegaskan bahwa mereka memusnahkan satu unit Resimen Penerjun Payung Rusia 104 (Divisi ke-76)."
"Sekitar 20 prajurit Rusia tewas dan baju besi mereka hancur. Lokasinya tidak diungkapkan."
Komando Pasukan Serangan Udara dari Angkatan Bersenjata Ukraina sebelumnya mengatakan: "Berkat kerja terkoordinasi dari unit artileri dari 80 brigade serangan udara terpisah dari Pasukan Lintas Udara Angkatan Bersenjata Ukraina, satu peleton Pengawal Udara ke-104 Resimen Penyerangan Pengawal ke-76 Divisi Serangan Udara dari Pasukan Lintas Udara Federasi Rusia dihancurkan."
Kejadian ini terjadi tak lama setelah pasukan Rusia memasuki tepi kota Ukraina Sievierodonetsk dan menjadi bagian penting dari ofensif Moskow.
Rusia telah memfokuskan senjatanya pada pusat populasi besar terakhir yang masih dengan berani diduduki oleh pasukan Ukraina di provinsi Luhansk.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR