Datang Jadi Undangan, Pulang Jadi Pahlawan, Wanita Ini Bikin Pemerintah AS 'Galau Parah', Justru Setelah Gagalkan Penembakan Massal, Kok Bisa?

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan

Intisari-Online.com -Seorang wanita Virginia Barat yang tidak dikenal dipuji sebagai pahlawan.

Hal itu terjadi setelah wanita itu mengeluarkan pistol dan menembak mati seorang pria, Dennis Butler (37), yang menembak ke kerumunan sekitar 40 orang yang merayakan kelulusan dan ulang tahun di luar kompleks apartemen Charleston.

Insiden itu terjadi pada Rabu malam.

Sebelumnya, Dennis Butler dihadang oleh pengunjung pesta karena melaju kencang melewati kompleks saat anak-anak bermain di area tersebut.

Polisi mengatakan Butler gelisah ketika dia meninggalkan tempat kejadian.

Butler kemudian kembali beberapa saat kemudian dengan senapan gaya AR-15 dan dia mulai menembak ke arah puluhan orang di pesta itu.

Melansir RT, Minggu (29/5/2022), wanita yang menghadiri pesta itu kemudian menembak dan membunuh Butler.

"Wanita ini membawa senjata api yang sah, seorang warga negara taat hukum yang menghentikan ancaman yang bisa membunuh 20-30 orang," kata kepala detektif Departemen Kepolisian Charleston Tony Hazelett kepada wartawan, Kamis.

“Dia menanggapi ancaman dan menghentikannya. Dia tidak lari dari ancaman. Dia terlibat, mencegah korban massal di sini di Charleston."

Butler adalah satu-satunya korban, karena tidak ada seorang pun di pesta itu yang terluka.

Tidak ada tuntutan yang akan diajukan terhadap wanita tersebut.

Wanita itu dan beberapa saksi menunggu polisi datang dan bekerja sama dengan penyidik.

"Dia hanya anggota komunitas yang membawa senjatanya secara sah, dan bukannya lari dari ancaman, dia terlibat dengan ancaman itu dan menyelamatkan beberapa nyawa tadi malam," kata Hazelett.

Hazelett menambahkan, “Dia melakukan hal yang benar. Saya tidak akan melakukannya jika ada orang lain yang melakukan itu.”

Insiden itu terjadi hanya satu hari setelah seorang pria bersenjata berusia 18 tahun membunuh 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar Uvalde, Texas.

Butler memiliki sejarah kriminal "luas", menurut polisi.

Tindakan kriminal itu termasuk dua hukuman kejahatan yang membuatnya ilegal untuk memiliki senjata api.

Butler juga dilaporkan memiliki riwayat dakwaan yang dibatalkan dalam beberapa kasus karena saksi menolak untuk bersaksi melawannya.

Misalnya, dia dituduh menembak dan mencambuk seorang wanita pada tahun 2016, tetapi kasus itu dibatalkan karena kurangnya saksi yang bersedia bersaksi.

Kepemilikan senjata oleh wanita ini yang kemudian menyelamatkan nyawa banyak orang bisa jadi membuat pemerintah AS bingung soal hak kepemilikan senjata yang mengancam sekaligus melindungi warganya.

Baca Juga: Tanpa Satu pun Senjata Melekat di Tubuhnya, Wanita Palestina Ini Ditembak Mati Pasukan Israel, Ini Dalih Tentara Zionis

Artikel Terkait