Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam Kekaisaran China, memiliki banyak selir sudah menjadi kebiasaan bagi Kaisar China.
Namun rupanya ada Kaisar China yangmemilih untuk menjadi monogami atauhanya memiliki satu pasangan pada pernikahan.
Dia adalah Kaisar Hongzhi.
Pada era Kekaisaran China,Kaisar Hongzhi adalah Kaisar ke-10 dari dinasti Ming, memerintah 1487-1505.
Apa alasan KaisarHongzhi hanya memiliki satu orang istri?
Dilansir dariatlasobscura.com pada Rabu (25/5/2022),Kaisar Hongzhi tampaknya secara sukarela bahkan sengaja memilih hubunganmonogami.
Kenneth Swope, dari University of Southern Mississippi, mengatakan bahwa monogami Hongzhi terkait dengan hubungan dekat yang ia miliki dengan ibunya.
BahkanKaisar Hongzhitidak memiliki anak di luar satu pernikahannya dengan permaisuri, dan menurut kebijaksanaan konvensional, juga tidak memiliki hubungan di luar nikah.
Itu semua karena dia memiliki trauma masa lalu. Sebab dia tahu bagaimanaintrik istana.
Ayah Kaisar Hongzhi adalah Kaisar Chenghua yang memerintah dari tahun 1464 hingga 1487.
Setelah kematian permaisuri favorit Chenghua, Lady Wan, merencanakan jalannya menuju dominasi.
Dipicu oleh kecemburuan akut dan haus akan kekuasaan, Lady Wan membunuh sebanyak mungkin bayi kaisar, melalui racun dan aborsi yang diinduksi.
Di mana ini sering kali membunuh ibu mereka juga.
Sama seperti kaisar lainnya,Kaisar Chenghua juga memiliki banyak anak dan dia tidak mengenal semua anaknya.
Dia pun membiarkan Lady Wan berbuat seenaknya. Tapi ada satu bayi yang dia lewatkan dan dia adalahHongzhi.
Ibu Hongzhi, permaisuri bernama Lady Ji, telah menempatkan bayinya dalam kepercayaan seorang kasim yangberhasil membuat bayinya aman selama lima tahun.
KaisarChenghua danLady Wan masih belum memiliki anak pada saat itu, dan sangat kecewa tentang hal itu.
Namun dialega luar biasa ketika salah satu kasim istananya memberi tahu dia bahwa dia masih memiliki seorang putra.
Begitu Chenghua menyebut Hongzhi sebagai ahli warisnya,Lady Wan yang kejam pun mencoba membunuhnya. Tapi gagal.
Meskipun demikian, dia berhasil membunuh ibu Hongzhi sebagai hadiah hiburan.
“Jadi dengan kata lain, saat Hongzhi tumbuh dewasa, pengalaman poligaminya adalah hal yang sangat berbahaya bagi semua orang yang terlibat,” kata Schneewind.
“Dia ingin bayinya hidup dan istrinya hidup, dan dia tidak ingin khawatir apakah mereka akan saling membunuh"
"Jadi, pikirnya, mari kita berpegang pada satu wanita saja.”
Dari permaisuri tunggalnya,Kaisar Hongzhi memilikidua putra dan tiga putri.
Lalu diameninggal pada tahun 1505 pada usia 35 tahun.
Pewarisnya adalahKaisar Zhengde.