Intisari-Online.com – Pada tahun 1876, Pangeran Wales dan calon Raja Edward VII dikenal sebagai seorang bajingan muda yang ingin tahu apakah semua cerita tentang pelacur Prancis itu benar.
Untunglah apa yang diinginkannya tidak mengecewakannya.
Seorang wanita khusus telah menarik perhatiannya, lalu dia membuat pengaturan untuk bertemu dengan wanita itu.
Wanita itu sendiri telah diingatkan untuk berperilaku yang sopan, tetapi dia merasa tahu lebih baik.
Setelah tiba terlambat 45 menit, wanita itu diperkenalkan dengan pangeran yang sudah marah karena keterlambatannya.
Segera saja, wanita itu menjatuhkan jubah beludrunya ke tanah, lalu mengungkapkan ‘hartanya yang paling berharga’.
Ditegur, wanita itu hanya menjawab, “Apa, bukankah kamu menyuruhku untuk berperilaku baik kepada Yang Mulia? Saya menunjukkan kepadanya yang terbaik yang saya miliki, dan itu gratis!”
Pelacur itu adalah Giulia Beneni, lebih dikenal sebagai La Barucci.
La Barucci pernah memberi tahu seorang kolonel tentara bahwa dia hanya akan tidur dengannya jika dia mau berparade telanjang di depan rumahnya dengan menunggang kuda sebagai kepala pasukan.
Pesona Italia, tekad, dan spontanitas Giulia yang kekanak-kanakan memenangkan hati banyak pria.
Dia menampilkan dirinya sebagai Venus de Milo dalam kehidupan nyata, bahkan menyebut dirinya sebagai ‘pelacur terbesar di dunia’.
Melansir listverse, La Barucci tinggal dalam kemewahan di sebuah rumah megah di Champs-Elysees, dia memiliki lemari perhiasan bernilai jutaan.
Dia menyimpan kartu kunjungannya di mangkuk porselen di dekat perapian, yang konon berisi nama-nama hampir setiap pria di masyarakat kelas atas pada saat itu.
Setelah kematiannya, saudara laki-laki La Barucci memeras Pangeran Wales, hingga 6.000 franc sebagai imbalan atas surat cinta yang membahayakan antara keduanya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari