Gemar 'Hamili' Ribuan Wanita Sampai Mampu Ciptakan 'Spesies' Tersendiri, Darah Genghis Khan Terdeteksi dalam 16 Juta Pria, 'Hukum Perang' Ini Pemicunya

Khaerunisa

Editor

Meski ratusan tahun berlalu, rupanya para peneliti telah menemukan bahwa sekitar 16 juta pria memiliki darah Genghis Khan.
Meski ratusan tahun berlalu, rupanya para peneliti telah menemukan bahwa sekitar 16 juta pria memiliki darah Genghis Khan.

Intisari-Online.com - Genghis Khan dikenal sebagai kaisar Mongolia (1206-1227), salah satu kerjaan terbesar dalam sejarah dunia.

Ia berhasil menyatukan suku-suku nomaden di bawah kepemimpinannya, kemudian mendirikan Kekaisaran Mongol pada 1206.

Memerintah Kekaisaran Mongol, Genghis Khan menguasai sebagaian besar wilayah Asia, seperti China dan Persia.

Di bawah kekuasaan Genghis Khan dan keturunannya, Kekaisaran Mongol mampu berkembang pesat dalam waktu cukup singkat.

Genghis Khan memerintah Kekaisaran Mongol selama 2 dekade sebelum meninggal pada Agustus 1227, di usia sekitar 67 tahun.

Dari apa yang dapat dikumpulkan oleh para sejarawan modern, Genghis Khan meninggal saat proses melancarkan kampanye hukuman terhadap orang Tangut, dan diperkirakan penyebab kematiannya alami.

Meski ratusan tahun berlalu, rupanya para peneliti telah menemukan bahwa sekitar 16 juta pria memiliki 'darahnya'.

Dengan fakta tersebut, menunjukkan bahwa Genghis Khan menciptakan 'spesies' sendiri.

Baca Juga: Seret Selir dan Putrinya yang Masih Gadis Temui Kematian, Beginilah Akhir Tragis Kaisar Chongzhen Tutup Era Dinasti Ming

Baca Juga: Dimusuhi Seluruh Dunia Karena Memulai Perang di Ukraina, Akhirnya Menteri Pertahanan Rusia Beberkan Strategi Geopolitik Rusia, Termasuk Rencana Ekonomi dan Politiknya

Awal pemerintahan Kekaisaran Mongol telah dipenuhi dengan ekspedisi penaklukan wilayah ke segala arah, dimulai dari Dinasti Xia Barat di China bagian utara dan Kerajaan Khawarizmi di Persia.

Pasukan Mongol yang terdiri dari penunggang kuda dan pemanah pun terbukti tidak terbendung di wilayah lainnya.

Mereka berhasil mengalahkan pasukan Iran, Rusia, Eropa Timur, China, dan beberapa negeri lainnya.

Bermula dari Mongolia di Asia Timur, kekuasaan kekaisaran ini akhirnya membentang hingga Eropa Timur dan sebagian Eropa Tengah ke Laut Jepang, Arktik, anak Benua India, Asia Tenggara Daratan, dataran tinggi Iran, Levant, Pegunungan Carpathia dan ke perbatasan Eropa Utara.

Rupanya, dalam penaklukan oleh prajurit Genghis Khan yang terkenal brutal dan kejam itu, ada tradisi menarik yang dilakukan terhadap suatu wilayah yang mereka jamah.

Mereka suka membantai para pria sementara para wanitanya dijadikan gundik. Namun, sebelum para prajurit Genghis Khan mengambil wanita sebagai gundik, para wanita terbaik dan istimewa selalu lebih dulu diberikan kepada Genghis Khan untuk dimasukkan ke haremnya.

Konon karena pasukan Genghis Khan selalu menang perang, maka harem-harem yang dimiliki Genghis Khan jika dijumlahkan isinya mencapai lebih dari 1.000 wanita.

Jumlah gundik Genghis Khan yang mencapai ribuan itu secara mengejutkan bisa terdeteksi ketika pada 2003 dilakukan sebuah penelitian genetika di Mongol dan China.

Hasil penelitian tersbeut menemukan bahwa lebih dari 16 juta pria memiliki unsur genetika sebagai keturunan Genghis Khan.

Baca Juga: Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai, Termasuk Kalung Ciwa yang Masih Digunakan oleh Raja Ketika Ada Pesta Pengangkatan Raja Baru

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa seseorang yang begitu berkuasa seperti Genghis Khan dan telah menghamili lebih dari 1.000 wanita ternyata berhasil menciptakan ‘spesies’ tersendiri.

Di China sendiri hingga saat ini ada sekitar 1,5 juta orang berdarah Genghis Khan dan para keturunan tinggal di China bagian utara.

Yang menarik suatu penelitian yang dilakukan terhadap 5.000 pria yang tinggal di kawasan Asia, sebanyak 37,8 persen ternyata memiliki darah keturunan Genghis Khan yang dikenal sebagai Khromosom Y.

Dengan fakta itu maka Genghis Khan yang pernah menjadi Kaisar Mongolia selain dikenal sebagai panglima perang yang super juga sekaligus ‘seorang ayah yang super’ mengingat begitu banyak keturunannya.

Genghis Khan diketahui telah menikah di usia muda, yaitu 16 tahun. Ia menikahi Borte, putri Dai Sechen, pemimpin suku Jungirat.

Dengan Borte, Genghis Khan memiliki 4 putra. Sementara dengan istri-istrinya yang lain tentu ia memiliki banyak anak, seperti kebiasaan Mongolia.

Menikah muda kemudian menjadi penguasa di Mongolia dan sekitarnya, banyak waktu yang dimiliki Genghis Khan untuk mengumpulkan para wanita pilihan di haremnya sekaligus menghamili mereka. Terlebih, dengan 'tradisi' mengoleksi harem di setiap penaklukannya.

Begitulah Genghis Khan memiliki ribuan wanita sampai mampu menciptakan 'Spesies' tersendiri, yang mengejutkan orang-orang di masa depan.

Sebelum kematiannya Genghis Khan sendiri, ia memberikan kepemimpinan tertinggi kepada putranya Ogedei, yang menguasai sebagian besar Asia timur, termasuk China. Sementara sisa Kekaisaran Mongol dibagi di antara putra-putranya yang lain.

Baca Juga: Berikut Ini Jadwal Pendaftaran PPDB Madrasah DKI 2022, dari MIN, MTsN hingga MAN

(*)

Artikel Terkait