Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Rusia dikenal sebagai dua negara militer terkuat di dunia.
Dengan status sebagainegara militer terkuat di dunia, tidak heran kehadiran militerAmerika Serikat (AS) dan Rusia selalu menarik perhatian.
Apalagi di tengah perang Rusia dan Ukraina ini. Seperti kejadian berikut ini.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (24/5/2022), sebuah RA-89075 Ir Aero Russia Superjet 95-LR-100 dan RA-89085 Sukhoi OKB Russia Superjet 100-95B terlihat terbang berlawanan arah di sekitar Turki sekitar pukul 12.20 waktu setempat.
Kedua jet terdaftar Rusia itu masing-masing terbang dengan kecepatan antara 452,6 dan 392,5 mil laut per jam.
Kejadian inihanya beberapa jam setelah Angkatan Udara AS muncul untuk menghindari daerah tersebut, klaim laporan.
@CivMilAir pun membagikan tangkapan layar yang menunjukkan dua jet yang didukung Kremlin terbang di atas Turki.
"Sementara itu, tidak menghindari wilayah udara Turki ... 2 x jet terdaftar Rusia."
"Turki - satu-satunya negara anggota NATO yang masih mengizinkan pesawat terdaftar Rusia untuk datang & pergi dengan bebas."
Sebagai perbandingan, Inggris menekan pesawat Rusia tak lama setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi Rusia ke Ukraina.
Menulis di Twitter pada 25 Februari, Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan: "Tindakan Putin melanggar hukum dan siapa pun yang mendapat manfaat dari agresi Rusia di Ukraina tidak diterima di sini."
Anggota parlemen Welwyn Hatfield menambahkan: "Saya telah memperkuat larangan kami di Inggris."
"Sehingga tidak ada jet pribadi Rusia yang dapat terbang di wilayah udara Inggris, atau mendarat - efektif segera."
Posting terpisah lainnya menyoroti bagaimana pesawat Angkatan Udara AS terbang di atas Bulgaria untuk menghindari wilayah udara Turki.
RQ-4 Global Hawk terlihat bergerak menjauh dari Turki saat terbang di atas negara tetangga Yunani saat bergerak menuju negara anggota Uni Eropa Balkan.
Postingan tersebut mengklaim: "Menghindari wilayah udara Turki - 51.000 kaki menuju Laut Hitam dari NAS Sigonella, Sisilia."
Menghindari penyeberangan ke wilayah Turki bisa menjadi langkah anggota NATO untuk menghindari menempatkan Turki ke dalam situasi diplomatik yang sulit.
Ini karena hubungan dekatnya dengan Rusia.
Peran Turki dalam konflik di Ukraina dan agresi Rusia telah dikritik dan dikutuk oleh sesama anggota NATO.
Ankara bahkan menggunakan hak prerogatifnya sebagai anggota NATO untuk memblokir dimulainya pembicaraan aksesi Finlandia dan Swedia di tengah meningkatnya kekhawatiran Rusia dari negara-negara Skandinavia.
Namun, Turki menggambarkan invasi tersebut sebagai "perang" dan memblokir kapal perang Rusia dari Laut Hitam.
Ankara juga membuat Kyiv frustrasi dengan menolak memberikan sanksi kepada Barat.
Menurut Washington Post, Turki berharap untuk mendorong oligarki Rusia yang terkena sanksi untuk membajak kekayaan mereka ke dalam ekonomi tanking Turki dan terus mengimpor minyak Rusia.