Advertorial
Intisari-Online.com - Perang nuklir sering disebut-sebut setelah perang Rusia dan Ukraina terjadi.
Ini karena Rusia merupakan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia.
Tidak heran orang-orang berpikir bahwa perang Rusia dan Ukrainaakan berakhir menjadi perang nuklir jika Rusia mau.
Namun kini rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir menjadi bumerang yang mengerikan.
Kenapa?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (21/5/2022),Kolonel Mikhail Khodarenok, yang pensiun dari tentara Rusia lebih dari 20 tahun lalu, memberikan analisisnya di televisi pemerintah.
Di mana diatidak menahan diri untuk mengkritik Kremlin.
"Kami tidak mau mengakuinya. Tapi kamisekarang berada dalam isolasi geopolitik total," kataKolonel Mikhail Khodarenok.
"Secara praktis, seluruh dunia kini menentang kami.”
Awalnya perang di Ukraina terjadi karena Rusia tidak mau NATO semakin dekat dengan mereka.
Namun kini semua berbalik ketika Swedia dan Finlandia berniat bergabung dengan aliasin pertahanan buatan Amerika Serikat (AS) itu.
"Swedia dan Finlandia sama-sama menerima bahwa tidak boleh ada pagar pembatas, sementara Ukraina berjuang untuk hidupnya," tulisFraser Nelson, editor The Spectator dan kolumnis untuk The Telegraph.
“Bahkan Swiss kini menjauh dari netralitas dan mendiskusikan latihan militer dengan NATO."Jepang sekarang mempersenjatai kembali meskipun melihat ekspor ke Rusia turun lebih dari sepertiga, dengan Korea Selatan dan Taiwan turun lebih dari 60 persen.
Ya, kini banyak negara yang anti-Putin dan anti-Rusia.
"Jadi negara-negara yang bergabung dengan aliansi anti-Putin Barat adalah - untuk saat ini - Asia Timur."
"Ada Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan bersama-sama mewakili sembilan persen ekonomi dunia, sekitar setengah ukuran Eropa."
"Jadi kekuatan ini cukupkua."
Meski mendapat tantangan dari seluruh dunia, tapi Rusia tidak gentar.
Baru-baru ini, Putin telah meningkatkan skala ancaman perang nuklir dengan memamerkan apa yang dikatakan oleh beberapa orang sebagai "senjata paling merusak di Bumi".
Rudal nuklir "Satan 2" disebut dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik dan mencapai beberapa bagian Eropa dalam hitungan detik.
Diluncurkan dari silo di Rusia, mega-rudal, yang memiliki jangkauan 11.000 mil dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 16.000 mph, dapat menghantam London hanya dalam 200 detik.