Mulai 'Terlahir Kembali,' Bisnis-bisnis Barat yang Sempat Hengkang dari Rusia Kembali Buka dengan Nama Baru

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Ilustrasi. Joe Biden - Vladimir Putin.
Ilustrasi. Joe Biden - Vladimir Putin.

Intisari-Online.com -Restoran waralaba cepat saji McDonald's Corp menjual restorannya di Rusia kepada salah satu pemegang lisensi lokal, yang akan membuka kembali usaha tersebut dengan nama baru.

Langkah tersebut merupakan rebranding paling terkenal sejauh ini dari sejumlah perusahaan yang hengkang dari Rusia.

Melansir Kompas.com, sejumlah merek Barat mengatakan mereka berniat untuk keluar dari pasar Rusia untuk menghindari agresi Rusia di negara tetangga Ukraina.

Berikut beberapa nama baru yang telah muncul:

1.Pakaian

Perusahaan ritel Polandia LPP mengatakan pada 19 Mei telah memutuskan untuk menjual perusahaan Rusia, RE Trading, ke konsorsium China, dengan "tidak ada hak apa pun untuk menggunakan nama dagang dan merek dagang dari merek pakaian yang dimiliki oleh LPP.”

Kantor berita TASS melaporkan bahwa papan nama sebelumnya secara bertahap akan diganti dengan logo baru.

Gambar di media sosial pada 20 Mei menunjukkan salah satu toko LPP Sinsay sudah menampilkan merek baru.

2. Akuntansi dan konsultan

Perusahaan akuntansi dan konsultan "Empat Besar" dunia telah memutuskan hubungan dengan Rusia.

Namun dalam tiga kasus, cabang Rusia perusahaan-perusahaan tersebut telah berganti nama.

PricewaterhouseCoopers (PwC) mengatakan perusahaan penerus kantor cabangnya di Rusia akan disebut sebagai Technologies of Trust.

"Meskipun butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan reputasi yang sempurna, hal itu dapat dirusak dalam semalam," kata Technologies of Trust.

Sementara eks bisnis Deloitte di Rusia menjadi Business Solutions and Technologies, menurut pengajuan peraturan pada 18 Mei yang dilakukan oleh salah satu klien utama dari Rusia, operator seluler MTS.

Sementara EY, eks bisnis unit Rusianya telah diluncurkan kembali dengan nama Audit Technologies and Solutions Centre - Audit Services, menurut situs webnya.

KPMG mengatakan pada Maret, sebanyak 4.500 mitra dan stafnya di Rusia dan Belarus akan meninggalkan jaringan KPMG.

"Semua aspek formal interaksi akan dikerjakan dengan setiap klien secara individual," katanya pada 7 Maret, tanpa mengatakan apakah bisnis akan diluncurkan kembali di bawah kepemilikan Rusia.

PwC tidak memiliki komentar lebih lanjut.

Deloitte, EY dan KPMG tidak segera menanggapi pertanyaan.

3. Perumahan

Raksasa real estat komersial CBRE meninggalkan Rusia, mengakhiri kemitraannya dengan dua perusahaan afiliasi di sana.

Mantan unit Rusia CBRE mengatakan manajer yang ada akan mengambil alih bisnis, yang akan beroperasi sebagai CORE:XP.

4. Perusahaaan hukum, asuransi

Asuransi Zurich mengatakan pada 20 Mei bahwa pihaknya telah setuju untuk menjual bisnis cabang Rusianya kepada anggota tim lokal, yang akan mengoperasikan bisnis dengan merek yang berbeda.

Namun nama barunya belum diungkapkan.

Unit Rusia dari firma hukum Bryan Cave Leighton Paisner diluncurkan kembali di bawah manajemen Rusia pada 6 April sebagai Mitra ALUMNI.

5. Otomotif

Produsen mobil Perancis Renault akan menjual saham mayoritasnya di perusahaan pembuat mobil Avtovaz ke lembaga sains Rusia, dengan angka transaksi yang dilaporkan hanya satu rubel.

Namun terdapat opsi untuk membelinya kembali enam tahun, membiarkan pintu terbuka bagi Renault untuk kembali memasuki Rusia.

Pabrik Renault Russia di Moskwa akan berhenti membuat Renault dan berganti nama menjadi Moscow Automobile Factory Moskvich, menghidupkan kembali merek Moskvich, yang terakhir muncul pada mobil baru Rusia pada dua dekade lalu.

Baca Juga: Imbasnya Tidak Sepele, Rupanya Perang Rusia-Ukraina Bisa Menyebabkan Seperempat Penduduk Bumi Kekurangan Makanan Terburuk Dalam 70 Tahun, Inilah Alasannya

(*)

Artikel Terkait