Intisari-Online.com - Sementara Inggris dan negara lainnya telah membantu persenjataan Ukraina, negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu kini masih harus berjuang melawan dominasi angkatan laut Rusia di laut hitam.
Melansir Express.co.uk, Jumat (20/5/2022), Jerman juga setuju untuk mengirim 50 tank Gerhard ke Ukraina.
Sekarang, pejabat AS tengah mempertimbangkan untukmempersenjatai Ukraina dengan rudal Harpoon, yang diproduksi oleh Boeing, dan Naval Strike Missile.
Armada kapal Rusia di Laut Hitam dan Laut Azov telah mengganggu Ukraina denganmemblokade pelabuhan barang utamanya dan mengenai target darat.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, ada sekitar dua puluh kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam, di zona operasional Laut Hitam.
Dominasi laut Rusia tidak dapat dilawan, meski begitu pasukan Ukraina mampu menenggelamkan kapal utama armada Laut Hitam, Moskva pada 14 April.
Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka merusak kapal itu dengan dua rudal anti-kapal Neptunus miliknya.
Zelensky berharap bahwa peningkatan daya tembak berarti membuat mereka mampu menyerang lebih banyak kapal sehingga jalur pelayaran kembali terbuka.
Jalur pelayaran di dalam dan luar negeri merupakan hal yang penting bagi ekonomi negara Ukraina.
Namun tujuan seperti itu sepertinya tidak akan mudah dicapai, mengingatRusia telah menguasai sebagian besar bagian selatan negara itu.
Lebih jauh,baru-baru ini Rusia telah mengambil benteng terakhir perlawanan Ukraina di kota pelabuhan selatan Mariupol.
Kini Gedung Putih tengah mencari carauntuk menempatkan rudal anti-kapal canggih di tangan Ukraina tanpa memperburuk konflik.
Selain itu, AS khawatir bahwa meningkatkan militer Ukraina sama saja dengan memperkeruh konflik yang sudah terjadi.
Bryan Clark, seorang ahli angkatan laut di Institut Hudson, mengatakan sedikitnya selusin rudal Harpoon dengan jangkauan lebih dari 100 km cukup untuk membatalkan blokade Rusia.
Dia berkata: “Jika Putin tetap bertahan, Ukraina bisa mengambil kapal Rusia terbesar, karena mereka tidak punya tempat untuk bersembunyi di Laut Hitam.”
Para pejabat AS berharap sebuah negara yang “memiliki persediaan lengkap” dengan rudal untuk berkomitmen membantu Ukraina.
Tetapi seorang pejabat mengatakan bahwa tidak ada satu negara pun yang ingin mendapat balasan dari Rusia jika berani membantu Ukraina.
(*)