Pada April 2004, gambar-gambar penyiksaan dan pelecehan terhadap orang Irak yang ditahan di penjara militer Abu Ghraib yang dikelola AS mengejutkan dunia, merusak posisi Amerika di Irak.
Kekuasaan kemudian ditransfer ke pemerintahan sementara pada bulan Juni.
3. Pemberontakan, pertumpahan darah sektarian
Pada November 2004, lebih dari 10.000 tentara Amerika dan 2.000 personel Irak menyerang kota Arab Sunni Fallujah, yang menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan, setelah hukuman mati tanpa pengadilan terhadap empat orang Amerika pada bulan Maret.
Pada Februari 2006, ekstremis Sunni yang terkait dengan Al Qaeda meledakkan kuil Syiah di Samarra, memicu gelombang pembunuhan sektarian yang berkecamuk hingga 2008 dan menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
Pada Januari 2007, George W Bush mengumumkan pengerahan 30.000 tentara lagi, sehingga totalnya menjadi 165.000, dengan penambahan lonjakan itu diperlukan untuk memulihkan kendali.
4. 2009: AS mulai pergi
Pada Februari 2009, presiden baru AS Barack Obama yang menentang invasi mengatakan, sebagian besar pasukan akan ditarik pada Agustus 2010.
Pada 18 Desember 2011, semua tentara AS angkat kaki dari Irak.
Lebih dari 100.000 warga sipil tewas sejak invasi Amerika di Irak, menurut database Irak Body Count, sedangkan AS kehilangan hampir 4.500 tentara.
5. 2014: Melawan ISIS
Pada Januari 2014, para milisi ISIS merebut Fallujah dan sebagian Ramadi di dekatnya.
KOMENTAR