Intisari-online.com - Nama Presiden Indonesia Joko Widodo mendadak muncul di sebuah media asal China, Global Times.
Menurut Global Times, pada Senin (16/5/22), Presiden Jokowi mengalami kondisi terendah selama enam tahun dalam hal kepercayaan.
Ketidakpuasan masyarakat Indonesia, menjadi pemicu Presiden Jokowi alami penurunan paling rendah, selama kepemimpinannya.
Peringkat persetujuan Presiden Indonesia Joko Widodo telah mencapai titik terendah enam tahun.
Di tengah ketidakpuasan atas melonjaknya harga minyak goreng dan anggapan kegagalan larangan ekspor untuk mengurangi kenaikan harga barang, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan pada hari Minggu (15/5).
Angka yang dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan terhadap presiden, yang dikenal luas sebagai Jokowi, turun menjadi 58,1 persen pada Mei.
Angka tersebut merupakan peringkat terendah sejak Desember 2015 ketika persetujuan presiden merosot menjadi 53 persen.
Penurunan, yang mengikuti penurunan 12 poin dari Januari hingga April, terjadi karena ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu berjuang untuk menguasai harga minyak goreng domestik.
Lalu, naiknya harga bahan pokok rumah tangga di Indonesia, dan setelah keputusan mengejutkan untuk melarang ekspor minyak sawit pada akhir April.
Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan keputusan kebijakan tersebut mengejutkan pasar global.
Pada saat itu Presiden Jokowi mengatakan kebutuhan akan makanan yang terjangkau mengalahkan masalah pendapatan, dan larangan tersebut akan dicabut setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
Diselenggarakan dari 5 hingga 10 Mei, survei Indikator mengatakan penurunan persetujuan Jokowi sebagian besar terkait dengan kenaikan biaya minyak goreng dan efek inflasi flow-on.
Kesenjangan antara ekspektasi kebijakan dan kenyataan di lapangan, setelah larangan ekspor gagal.
Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa meski hampir 90 persen mendukung larangan tersebut.
Lebih dari 72 persen mengatakan harga minyak goreng masih kurang terjangkau, atau tidak terjangkau sama sekali.