Finlandia dan Swedia telah secara resmi mengkonfirmasi rencana mereka untuk bergabung dengan NATO.
Menurut survei baru-baru ini, sebagian besar orang di kedua negara ini mendukung bergabung dengan NATO.
Menanggapi situasi ini, Rusia tidak tinggal diam, mereka sudah melakukan persiapan jika situasi makin memburuk.
Rusia akan meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan dengan Finlandia, menanggapi ancaman negara tetangga bergabung dengan NATO.
Moskow akan meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Rusia-Finlandia jika Helsinki bergabung dengan NATO dan aliansi tersebut mengirimkan senjata ofensif ke wilayah Finlandia, kata Viktor Bondarev, Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Federasi Rusia.
"Kami akan memperkuat keamanan perbatasan, meningkatkan jumlah pasukan di perbatasan jika senjata ofensif NATO muncul di Finlandia, dekat dengan wilayah kami," kata Bondarev, menurut Sputnik.
Bondarev membuat pernyataan itu setelah Finlandia secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mendaftar bergabung dengan NATO pada (15/5).
Parlemen Finlandia akan membahas keputusan itu pada (16/5). Pemungutan suara akan dilakukan satu hari kemudian.
Setelah Finlandia, Swedia juga mengkonfirmasi rencananya untuk bergabung dengan NATO.
Partai Sosial Demokrat yang berkuasa di Swedia telah mengumumkan dukungannya untuk aksesi negara itu ke NATO.
Kedua negara diharapkan untuk bersama-sama mengajukan aksesi dalam beberapa minggu mendatang.
Sebelumnya, dalam panggilan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto pada (14/5), Putin memperingatkan bahwa pengabaian Finlandia dari sikap netralnya "adalah sebuah kesalahan, dan bahwa tidak ada ancaman keamanan bagi Finlandia."
Putin mengatakan keputusan bergabung NATO itu akan berdampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia.
Source | : | BBC,Sputnik,RT |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR