Gagal Bujuk Rakyat yang Frustasi Gara-gara Ketidakbecusannya Ini, Zelensky Bikin Wajah NATO Hancur, Warga Ukraina Panggil 'yang Mulia' pada Musuh Barat

Ade S

Penulis

Russian President Vladimir Putin attends a meeting with Chinese President Xi Jinping in Beijing, China February 4, 2022. Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.     TPX IMAGES OF THE DAY
Russian President Vladimir Putin attends a meeting with Chinese President Xi Jinping in Beijing, China February 4, 2022. Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. TPX IMAGES OF THE DAY

Intisari-Online.com -Rakyat Ukraina, khususnya yang memiliki kerabat para tentara yang terperangkap di pabrik baja Azovstal Mariupol terlihat semakin tidak sabar.

Mereka terlihat sangat frustasi dengan sikap presiden mereka,Volodymyr Zelensky, yang terlihat mengabaikan kondisi para tentara tersebut.

Terlebih lagi, mereka melihat sang presiden lebih fokus dalam upaya propaganda untuk menunjukkan keberhasilan Ukraina menahan bahkan melawan Rusia.

Bukan pada upaya untuk menyelamatkan para tentara yang berjuang di garis depan.

Terlebih mereka juga tidak mendapatkan respons yang baik ketika melakukan unjuk rasa di depan istana Zelensky.

Seperti diketahui, pada Jumat (13/5/2022), para kerabat tentara yang terjebak di pabrik baja di Mariupol berdemonstrasi terkait nasib kerabat mereka.

Pernyataan Wakil Presiden Ukraina yang menyebut bahwa mereka telah bernegosiasi dengan Rusia untuk membebaskan 38 tentara yang terluka dirasa masih jauh dari kata menguntungkan.

Para kerabat ini menuntut pemerintah Ukraina harus melakukan upaya lebih agar Rusia sudi membebaskan tentara yang diduga mencapai 2000 jiwa tersebut.

"Tidak ada yang mencoba menyelamatkan mereka. Tidak ada yang bisa kami lakukan kecuali berkumpul di demonstrasi seperti ini dan menuntut pihak berwenang kami," kata Tetiana Pogorlova, salah satu pengunjuk rasa yang berbicara kepada Reuters, dikutip dari Washington Examiner, Jumat (13/5/2022).

Beberapa plakat dan gambar yang menunjukkan luka mengerikan para tentara di pabrik baja juga turut ditampilkan para demonstran.

"Selamatkan para pembela Mariupol, selamatkan Azovstal," teriak para pengunjuk rasa tersebut.

Sayangnya, Zelensky justru lebih fokus pada upaya menyebarkan propaganda yang menjatuhkan Rusia.

Lihat saja bagaiman Ukraina begitu bersemangatnya mengabarkan tentang pencopotan para jenderal top Rusia, seperti dilansirThe Independent, Jumat (13/5/2022).

Oleksiy Arestovych, penasihat militer untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyebut pencopotan tersebut terkait dengan tidak berjalan mulusnya upaya Moskow menaklukan Ukraina.

Belum juga kabar pencopotan para jenderal tersebut dikonfirmasi pihak Rusia, Ukrain sudah buru-buru menyebarkan propaganda lain.

Mereka mengklaim telah melakukan serangan vital yang memicu kemunduran besar dalam upaya invasi Rusia.

Klaim tersebut muncul seiring dengan beredarnya foto-foto satelit yang menunjukkan tank-tank yang musnah dalam pertempuran.

"Musuh kehilangan 57 tentara, enam kendaraan lapis baja dan tiga kendaraan bermotor," kata laporan yang dirilisKantor Berita Ukrinform tersebut.

Hal inilah yang membuat para kerabat tentara yang terjebak di pabrik bajak tersebut semakin kehilangan kesabaran.

Bahkan, baru-baru ini, mereka sampai mengemis dan menyebut "yang mulia" pada sosok yang selama ini jadi musuh Barat.

Mereka merasa bahwa sosok itulah satu-satunya harapan mereka agar bisa membujuk presiden Rusia Vladimir Putin untuk membebaskan para sendera.

Sosok yang dimaksud adalah Presiden China Xi Jinping yang oleh para kerabat tentara-tentara di Mariupol sebagai satu-satunya orang yang masih didengar oleh Putin.

“Hanya ada satu orang yang tersisa di dunia yang dapat kami tangani, itu adalah pemimpin China,”tuturStavr Vychniak yang merupakan ayah dari salah satu tentara yang terperangkap.

“China memiliki pengaruh besar pada Rusia dan Vladimir Putin secara pribadi. Kami minta dia turun tangan,” ungkapnya, seperti dilansirReuters.

Tidak tanggung-tanggung, mereka pun bahkan sampai menyebut Xi Jinping "yang mulia".

“Kami yakin bahwa China, yang kuat dan mulia, mampu mengambil keputusan sulit atas nama kebaikan,” katanya.

Sebuah panggilan yang jelas-jelas mencoreng langsung wajah Zelensky dan NATO yang selama ini menjadi musuh Xi Jinping.

Baca Juga: Bak Ditampar Langsung dari Dalam, Koar-koar Musnahkan Tank dan 'Lengserkan' Jenderal Rusia, Zelensky Malah Diserbu Rakyatnya Sendiri, Ketidakbecusan Ini Pemicunya

Artikel Terkait