Intisari-Online.com - Rakyat Ukraina, khususnya yang memiliki kerabat para tentara yang terperangkap di pabrik baja Azovstal Mariupol terlihat semakin tidak sabar.
Mereka terlihat sangat frustasi dengan sikap presiden mereka, Volodymyr Zelensky, yang terlihat mengabaikan kondisi para tentara tersebut.
Terlebih lagi, mereka melihat sang presiden lebih fokus dalam upaya propaganda untuk menunjukkan keberhasilan Ukraina menahan bahkan melawan Rusia.
Bukan pada upaya untuk menyelamatkan para tentara yang berjuang di garis depan.
Terlebih mereka juga tidak mendapatkan respons yang baik ketika melakukan unjuk rasa di depan istana Zelensky.
Seperti diketahui, pada Jumat (13/5/2022), para kerabat tentara yang terjebak di pabrik baja di Mariupol berdemonstrasi terkait nasib kerabat mereka.
Pernyataan Wakil Presiden Ukraina yang menyebut bahwa mereka telah bernegosiasi dengan Rusia untuk membebaskan 38 tentara yang terluka dirasa masih jauh dari kata menguntungkan.
Para kerabat ini menuntut pemerintah Ukraina harus melakukan upaya lebih agar Rusia sudi membebaskan tentara yang diduga mencapai 2000 jiwa tersebut.
"Tidak ada yang mencoba menyelamatkan mereka. Tidak ada yang bisa kami lakukan kecuali berkumpul di demonstrasi seperti ini dan menuntut pihak berwenang kami," kata Tetiana Pogorlova, salah satu pengunjuk rasa yang berbicara kepada Reuters, dikutip dari Washington Examiner, Jumat (13/5/2022).
Beberapa plakat dan gambar yang menunjukkan luka mengerikan para tentara di pabrik baja juga turut ditampilkan para demonstran.
"Selamatkan para pembela Mariupol, selamatkan Azovstal," teriak para pengunjuk rasa tersebut.
Sayangnya, Zelensky justru lebih fokus pada upaya menyebarkan propaganda yang menjatuhkan Rusia.
KOMENTAR