Intisari-Online.com -Vladimir Vladimirovich Putin atau yang akrab dikenal Vladimir Putin adalah Presiden Rusia sejak 2012.
Sebelumnya Vladimir Putin pernah menjabat sebagai Presiden Rusiadari 2000 hingga 2008.
Sosok Vladimir Putinbegitu identik dengan Rusia sehingga sangat jarang memikirkan siapa penggantinya.
Namun akhir-akhir ini telah meningkat informasi mengenai kesehatan Putin yang sedang bermasalah.
Bahkan desas-desus mengatakan Putin menderita penyakit parah.
Dugaan itu semakin sering terdengar ketika Putin melewatkan pertandingan hoki es yang telah menjadi kebiasannya selama satu dekade.
Jika Putin mundur – atau digulingkan – pertanyaan besarnya adalah siapa yang akan menggantikannya?
Dilansir daridailystar.co.uk pada Sabtu (14/5/2022), dalam jangka pendek, Mikhail Mishustin, Perdana Menteri Rusia, secara otomatis akan mengambil alih kekuasaan jikaPresiden Rusia meninggal atautidak bisa menjalankan pemerintahan.
Tetapi pengamat Kremlin memberi 'ide' kepada Dmitry Kovalev sebagai calonPemimpim Rusia di masa depan.
Kovalev, seorang anggota Administrasi Kepresidenan, tampaknya adalah salah satu dari sedikit orang yang dipercayai Putin.
Sumber berita Rusia Baza memposting di Telegram bahwa Kovalev (36) tampaknya sangat bersahabat dengan Putin pada Parade Kemenangan di Moskow.
"Baza mengetahui identitas seorang pemuda yang membicarakan sesuatu dengan Vladimir Putin setelah berakhirnya Parade Kemenangan," tulis postingan tersebut.
“Selama siaran langsung, kamera menangkap percakapan mereka."
"Beberapa saluran Telegram menyarankan bahwa pemuda itu adalah penerus masa depan”.
Kovalev dikenal sebagai penggemar berat hoki es, dan ada spekulasi bahwa kedua pria itu bisa terikat karena kecintaan mereka pada olahraga tersebut.
Pengganti potensial lainnya adalah Nikolai Patrushev.
Pada usia 70, Patrushev lebih tua dari Putin tetapi ia dikabarkan telah dipilih sebagai wakil Presiden jika Putin membutuhkan operasi.
Patrushev juga merupakan mantan perwira kontra intelijen KGB dan mengepalai Dewan Keamanan Rusia, sebuah badan berpengaruh yang menjawab langsung ke Putin dan mengeluarkan panduan tentang masalah militer dan keamanan di Rusia.
Dr Sarah Whitmore, pakar politik domestik Rusia di Oxford Brookes University, memperkirakan bahwa mungkin ada gerakan di dalam Kremlin untuk memilih “pemenang” pemilihan presiden berikutnya.
Dan Patrushev adalah salah satu pesaing yang paling mungkin untuk menggantikan Putin.
"Jika Putin tiba-tiba meninggal karena penyakit, maka harus ada semacam suksesi yang diorganisir," ungkapDr Whitmore.
"Dia disebut-sebut sebagai calon penerus dan dipandang sebagai wajah yang populer dan dapat diterima."
Tetapi tidak ada kepastian bahwa Putin akanmundur apalagi digulingka.
Dia telah berkuasa selama dua dekade dan tahun lalu mengubah undang-undang konstitusional Rusia yang memungkinkan dia untuk mencalonkan diri untuk dua masa jabatan enam tahun lagi pada tahun 2024 dan 2030.