Awalnya Ngaku Terpaksa Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Pemimpin Islam Rusia Ini Kini Malah Keluarkan Fatwa 'Pamungkas', Benarkah Jamin Rusia Dapat Dukungan Umat Muslim?

Mentari DP

Editor

Invasi Rusia ke Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina.

Intisari-Online.com - Ketika pertama kali invasi Rusia ke Ukraina, ada banyak yang mengecam aksi Rusia tersebut.

Ini karena ada kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa berakhir menjadi perang besar.

Oleh karenanya, banyak negara yang memberikan sanksi kepada Rusia atas invasinya itu.

Tapi ada juga yang mendukung sikap Rusia dan Vladimir Putin.

Salah satunyaImam Muslim di Rusia.

Dilansir darikupang.tribunnews.com pada Kamis (12/5/2022), beberapa ulama Muslim di Rusia, yang disebut Mufti, menyampaikan dukungannya atas invasi Rusia ke Ukraina.

TermasukKetua Mufti Dewan Pusat Spiritual Muslim Rusia Talgat Tadzhuddin.

Alasan Talgat Tadzhuddin karena invasi itumerupakan langkah yang terpaksa. Sehingga tidak dapat dihindari.

"Ini adalah tindakan yang dibenarkan dan terpaksa dilakukan," ucapTalgat Tadzhuddin pada 28 Maret 2022 lalu.

"Ketika nazisme dan fasisme bangkit kembali di sebelah (negara) kita, ketika Barat bahkan mencoba mengadu domba persaudaraan kita."

"Hal itu tidak mungkin dianggap normal," terangnya.

Setelah lebih dari bulan perang terjadi, kiniTalgat Tadzhuddinmenyampaikan pesannya lagi.

Imam Muslim di Rusia itu menyatakan bahwa perang militer antara negaranya Rusia dengan Ukraina merupakan jihad suci.

Oleh karenanya,Tadzhuddinmengeluarkan fatwa wajib bagi umat Muslim di negaranya untuk ikut berperang.

Diwawancarai oleh Sky News Arabia, media yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA),Tadzhuddin memberikan alasannya.

Katanyasetiap Muslim Rusia yang mati karena membela Rusia dalam pertempuran di Ukraina masuk dalam mati syahid.

Sebagai contoh, dia membandingkan kemenangan Rusia atas Nazi Jerman dan Barat beberapa tahun lalu.

Sebab menurutnya, perang ini dianggap oleh umat Muslim di Rusia adalah peranguntuk mempertahankan tanah air.

Sehingga bukan masalah apabila umat Muslim juga bisaberpartisipasi dalam perang.

"Mereka harus berpartisipasi di dalamnya."

"Apalagi sekitar 20% tentara negara kita terdiri dari Muslim," tutupTadzhuddin.

Baca Juga: Pantesan Begitu Mudah Pasukan Rusia Kepung Ukraina, Terungkap Pejabat Ukraina Ini Lakukan Pengkhiantan, Diam-diamBuat Kesepakatan Ini dengan Jenderal Rusia

Artikel Terkait