Memang Rusia Belum Gunakan Senjata Nuklirnya, Tapi 'Orang Dalam' Rusia Ini Bocorkan 4 Aturan Tertulis Untuk Gunakan Senjata Nuklirnya Ternyata Bisa Saja Digunakan, Ini Syaratnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Senjata nuklir
Ilustrasi - Senjata nuklir

Intisari-online.com -Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan ada kasus di mana Rusia akan meluncurkan perang nuklir untuk melawan musuh negara itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti tentang kondisi di mana Moskow akan meluncurkan serangan nuklir.

Kondisi ini tertulis dalam doktrin militer negara.

Ketika ditanya tentang kemampuan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir untuk melawan musuh-musuhnya.

Grushko mengatakan semuanya jelas tertulis dalam doktrin militer negaranya.

Menurut prinsip-prinsip penyebaran militer Rusia, negara tersebut diizinkan untuk menggunakan senjata nuklir dalam kasus-kasus berikut:

Pertama, ketika musuh Rusia menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya di wilayah Rusia atau sekutunya.

Baca Juga: Pasukan Rusia Disebut Sudah Mundur, Begini Kondisi Salah Satu Desa yang Jadi Garda Terdepan Melawan Serangan Rusia, Tanpa Listrik, Air, dan Sedikit Makanan

Kedua, jika Rusia memiliki bukti yang kredibel tentang peluncuran rudal balistik yang menghantam wilayahnya atau wilayah sekutunya.

Ketiga, jika pemerintah Rusia atau pangkalan militer penting diserang musuh dengan tujuan melemahkan kemampuan pasukan nuklir Moskow untuk merespons.

Keempat, jika Rusia dihadapkan pada ancaman eksistensial melalui penggunaan senjata konvensional.

Menurut kantor berita Reuters, dekrit itu ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2 Juni 2020.

Ini adalah dokumen enam halaman, berjudul "Dasar-Dasar Kebijakan Negara Federasi Rusia di Bidang Pencegahan Nuklir"

Dokumen yang menyatakan bahwa Rusia menganggap senjata nuklir hanya "sebagai alat pencegahan."

Menurut dokumen tersebut, Rusia menetapkan bahwa penggunaan senjata nuklir adalah tindakan ekstrim.

Hanya digunakan dalam kasus-kasus kebutuhan mutlak, yang melakukan semua upaya yang diperlukan untuk menghindarinya.

Menurut Newsweek, salah satu dari empat kondisi tersebut di atas dianggap sangat mengkhawatirkan dalam konteks pernyataan Putin yang menggambarkan sikap permusuhan Barat terhadap Rusia.

Dalam pidatonya (24/2), hari ketika Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina.

Putin berbicara tentang "ancaman utama yang diajukan politisi Barat ke Moskow selama bertahun-tahun, dengan secara bertahap NATO memperluas wilayahnya keperbatasan Rusia.

Presiden Rusia mengatakan ekspansi NATO adalah "masalah hidup dan mati" bagi Rusia.

Menyebutnya sebagai ancaman tidak hanya bagi kepentingan Rusia tetapi juga bagi keberadaannya.

Artikel Terkait