Tak Punya Masalah Apapun dengan Ukraina, Negara Eropa Ini Mendadak Perketat Perbatasannya Dengan Militer, Ternyata Gerak-gerik Amerika Ini yang Dikahwatirkan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pasukan militan Republik Rakyat Donetsk (DPR) di kendaraan militer saat berada di desa Nikolaevka, wilayah Donetsk
Pasukan militan Republik Rakyat Donetsk (DPR) di kendaraan militer saat berada di desa Nikolaevka, wilayah Donetsk

Intisari-online.com - Angkatan bersenjata Belarusia telah mengerahkan pasukan khusus ke perbatasan Ukraina.

"Amerika Serikat dan sekutunya terus meningkatkan kehadiran militer mereka di dekat perbatasan", Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Viktor Gulevich mengumumkan.

"Untuk memastikan keamanan Belarus dari selatan, unit khusus telah dikerahkan dalam tiga arah taktis," kata pernyataan yang dikeluarkan pada (10/5).

Pernyataan itu mengatakan Ukraina telah mengirim sekitar 20.000 tentara dalam misi di dekat perbatasan Belarusia, jadi "kita perlu merespons".

"Kemunculan unit rudal di Laut Mediterania dan Baltik, dan proliferasi unit udara di Polandia dan negara-negara Baltik merupakan ancaman yang berkembang ke Belarus," kata pernyataan itu.

Belarus mengatakan bahwa batalyon taktisnya dikirim ke barat dan barat laut, sementara unit artileri, pertahanan udara dan misil memberikan dukungan.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan bahwa negara itu telah memulai tugas tahap kedua.

Untuk menguji kemampuan respons tentara, menurut sebuah video yang diposting oleh kantor berita Belta di akun Telegramnya.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Negara Militer Terkuat di Dunia, Kapal Rusia Jenis Raptor Ini Justru Hancur Lebur Gara-gara Diserang Ukraina Dengan Senjata Ini

"Itu semua bagian dari persiapan untuk menghadapi latihan militer 'Penjaga Eropa' yang akan berlangsung di negara-negara NATO mulai 1 Mei," kata Khrenin.

Menteri Khrenin menekankan bahwa Belarus selalu memantau latihan NATO untuk menentukan tugas pasukan mereka.

Pekan lalu, Oleksandr Motuzyanyk, juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa ancaman serangan rudal terhadap infrastruktur militer dan sipil Ukraina dari arah Belarus tidak pernah berakhir.

Motuzyanyk mengatakan bahwa Rusia menggunakan Belarus sebagai batu loncatan untuk menyerang Ukraina.

"Oleh karena itu, unit Rusia dapat kembali ke pinggiran ibukota Kiev dengan sangat cepat," kata Motuzyanyk.

Pada (10/5), direktur intelijen nasional AS Avril Haines mengatakan kepada Kongres bahwa kampanye militer Rusia di Ukraina dapat menjadi "lebih tak terduga dan meningkat" dalam beberapa bulan mendatang.

Artikel Terkait