Intisari-Online.com -Amerika Serikat (AS) kembali memberikan paket senjata kepada Ukraina.
Pada Jumat (6/5/2022), Presiden ASJoe Biden mengumumkan bantuan paket senjata baru senilai 150 juta dollar AS untuk perang Ukraina melawan invasi Rusia.
Biden mengatakan, "Saya mengumumkan paket bantuan keamanan lain yang akan memberikan amunisiartileritambahan, radar, dan peralatan lainnya ke Ukraina."
Ia juga memperingatkan bahwa dana hampir habis dan mendesak Kongres untuk mengizinkan penyediaan lebih banyak.
AS diketahui telah mengirimkan persenjataan senilai 3,4 miliar dollar AS ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.
Paket senjata itu termasuk howitzer, sistem Stinger anti-pesawat, rudal Javelin anti-tank, amunisi, dan drone "Hantu" yang baru-baru ini diungkapkan.
Dilansir dariAFP,menurut seorang pejabat senior AS, paket baru akan bernilai 150 juta dollar AS.
Itu termasuk 25.000 peluru artileri 155 mm, radar kontra-artileri yang digunakan untuk mendeteksi sumber tembakan musuh, peralatan pengacau elektronik, peralatan lapangan, dan suku cadang.
Amunisi artileri tampaknya dimaksudkan untuk howitzer AS yang baru-baru ini dipasok.
Menteri Luar NegeriAntony Blinkenmenyebut, bantuanbaru pada Jumat membawa nilai total persenjataan AS yang dikirim oleh pemerintahan Biden ke Ukraina menjadi 3,8 miliar dollar AS sejak Rusia meluncurkan invasi 72 hari lalu.
Paket bantuan senjata pada Jumat berarti sisa 250 juta dollar yang tersedia dari pendanaan resmi AS sebelumnya untuk Ukraina akan habis.
Biden mendesak Kongres untuk mengesahkan paket besar Ukraina senilai 33 miliar dollar AS, yang akan mencakup 20 miliar dollar AS bantuan militer, dan berlangsung selama lima bulan.
Sementara itu, Biden dan para pemimpin G7 lainnya, ditambah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, direncanakan bakal bertemu secara virtual pada Minggu (8/5/2022).
Pertemuan virtual itu direncanakan untuk membahas dukungan Barat bagi negara itu dalam perjuangannya melawan invasi PresidenVladimir Putin.
"Amerika Serikat telah memberikan sejumlah bantuan keamanan bersejarah ke Ukraina dengan kecepatan tinggi. Kami mengirim senjata dan peralatan yang telah disahkan Kongres secara langsung ke garis depan kebebasan di Ukraina," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Namun, Biden mengatakan pendanaan saat ini hampir habis dan menyampaikan bahwa agar Ukraina berhasil, AS dan sekutunya harus menjaga senjata dan amunisi mengalir ke Ukraina, tanpa gangguan.
"Kongres harus segera menyediakan dana yang diminta untuk memperkuat Ukraina di medan perang dan di meja perundingan," ungkap dia.