Intisari-Online.com – Kabar gembira bagi Anda para pemudik, jalan tol diberlakukan gratis selama mudik Lebaran, termasuk arus balik nanti.
Eits, tunggu dulu, sayangnya itu bukan di Indonesia, melainkan di negeri jiran Malaysia!
Rupanya warga Malaysia yang mudik Lebaran 2022, menikmati tarif yang lebih murah, bahkan ada yang digratiskan di 30 jalan raya nasional.
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa diskon dan pembebasan tol tersebut diperkirakan menghemat para pengendara hingga RM77,1 juta.
Menurutnya, operator jalan tol yang akan menanggung biaya tersebut.
Menurut Ismail, mengutip dari Malay Mail, Rabu (27/4), “Sejalan dengan fase transisi menuju endemi sejak 1 April 2022 dan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, pemerintah telah sepakat memberikan tarif tol gratis dan diskon bagi keluarga Malaysia.”
Bagaimana dengan di Indonesia?
Anda bisa mengamati arus mudik Lebaran melalui media televisi yang menayangkan kemacetan di jalan tol.
Banyaknya volume kendaraan yang melakukan mudik Lebaran lebih dari biasanya apalagi setelah dua tahun pemerintah melarang mudik.
Apa yang dilakukan di negeri jiran Malaysia bak tampar Indonesia yang gagal gratiskan tol meski macet hingga lebih dari 1 km.
Kebijakan tarif tol gratis saat terjadi kemacetan di jalan tol belum diterapkan dalam hal ini, padahal kemacetan saat mudik Lebaran 2022 ini terjadi lebih dari 1 kilometer.
Adita Irawati sebagai Juru Bicara Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa kebijakan tarif tol gratis bakal diterapkan jika kemacetan terjadi persis di pintu tol.
Menurut Adita, kemacetan yang terjadi seperti yang kita lihat di Tol Cipali itu disebabkan adanya kepadatan kendaraan di rest area.
“Sampai saat ini diskresi itu belum diimplementasikan, karena dilihat bahwa terjadi kemacetan ini lebi hbanyak terjadi akibat limpahan dari beberapa hambatan di ruas-ruas tol yang ada di depan,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/4/2022), melansir kompas.com.
“Seperti yang terjadi di Cipali kemarin, terjadi hambatan karena padatanya rest area hingga ke bahu jalan, dan menyebabkan kemacetan yang mengekor sampai ke Cikampek. Ini bukan terjadi di tempat pembayaran sebenarnya, tapi karena limpahan dari kemacetan yang ada di depan,” lanjut Adita.
Dia menjelaskan, tarif tol yang dimungkinkan untuk digratiskan karena kemacetan di pintul tol, biasanya disebabkan adanya kendaraan dengan saldo kartu e-toll yang tidak mencukupi, atau adanya permasalan pada mesin pembaca kartu e-toll.
Tidak hanya itu, mungkin juga disebabkan karena tidak ada atau kurangnya petugas yang diturunkan untuk mengatasi kepadatan pintu tol sehingga terjadi kemacetan panjang.
Meskipun demikian, keputusan pemberlakuan tarif tol gratis diterapkan sesuai diskresi pihak Kepolisian.
“Ketika itu terjadi, termasuk saat pintu tol tidak dibuka secara lengkap meskipun antriannya sudah sangat panjang. Ini ‘kan adalah hal-hal yang seharusnya bisa diatasi oleh operator. Nah ini yang kemudian dimaksud, ketika ini terjadi maka sangat memungkinkan diberlakukan gratis biaya tol. Tapi balik lagi ini adalah diskresi pihak Kepolisian,” katanya lagi.
Tegas Adita, saat ini kebijakan tarif tol gratis tidak diterapkan karena sejauh ini operator tol dinilai mampu melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi kepadatan panjang di gerbang tol.
“Jadi diskresi tentang penggratisan tol ini belum juga dilakukan, karena dilihat dalam hal ini operator masih melakukan upaya yang maksimal untuk mepmerlanjcar pembayaran di gerbang tol,” tutup Adita.
Baca Juga: Tambah Lagi Status Zona Merah Covid-19 di 7 Provinsi, Karena Libur Lebaran?
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari