Intisari-Online.com - Dalam masyarakat Jawa, sebelum memutuskan untuk lanjut ke jenjang pernikahan, biasanya lebih dulu menghitung weton perjodohan.
Hal itu menentukan bagaimana gambaran nasib rumah tangga yang mungkin dihadapi, misalnya weton ketemu 24.
Pasangan dengan weton ketemu 24, menurut primbon jawa perlu untuk berhati-hati.
Diramalkan bahwa kehidupan rumah tangga pasangan ini tidaklah mudah.
Lalu, apakah weton perjodohan Anda dan pasangan ketemu 24 atau tidak?
Untuk itu, perlu diketahui lebih dulu bagaimana cara menghitung weton perjodohan.
Weton perjodohan dihitung dengan cara menjumlahkan neptu weton masing-masing calon mempelai pria dan calon mempelai wanita.
Sudahkah Anda tahu neptu weton Anda dan pasangan?
Menghitung Neptu Weton
Dikenal dua kalender dalam budaya jawa yaitu kalender masehi dan kalender jawa.
Kalender masehi, yaitu yang menggunakan hitungan 7 hari di antaranya Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Sementara untuk kalender jawa yaitu hanya terdiri dari lima nama hari, di antaranya Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Masing-masing hari punya nilai angkanya, yaitu:
Hari masehi
Minggu : 5Senin : 4Selasa : 3Rabu : 7Kamis : 8Jumat : 6Sabtu : 9
Hari jawa
Kliwon : 8Legi : 5Pahing : 9Pon : 7Wage : 4
Untuk menghitung neptu weton, tinggal menjumlahkan nilai dari hari kelahiran kita.
Misalnya hari ini, 10 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Senin Legi, maka Senin (nilainya 4) + Legi (nilainya 5), sehingga jumlahnya 9.
Artinya, neptu Senin Legi adalah 9.
Contoh lainnya, misalkan weton pasangan Anda adalah Kamis Pon, maka Kamis (nilainya 8) + Pon (nilainya 7), sehingga jumlahnya 15.
Artinya, neptu Senin Legi adalah 15.
Weton jodoh ketemu 24
Dari contoh di atas, maka neptu weton perjodohan antara seseorang yang lahir di hari Senin Legi dan pasangannya Kamis Pon, yaitu 9+15 = 24, atau weton jodoh ketemu 24.
Weton jodoh ketemu 24 menurut Primbon Jawa adalah 'PADU'.
Pasangan ini dalam berumah tangga diramalkan akan sering mengalami pertengkaran.
Meski, pertengkaran itu tidak sampai membawa ke dalam perceraian.
Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa dipicu dari hal-hal yang sifatnya cukup sepele.
Namun, pasangan weton ketemu 24 tentunya harus tetap berhati-hati, karena banyaknya pertengkaran bisa membuat rumah tangga jadi kurang harmonis.
Selain pasangan Senin Legi dan Kamis Pon, masih banyak lagi pasangan weton lain yang akan perhitungan weton jodohnya akan menghasilkan 'PADU'.
Selain 'PADU' (neptu weton perjodohan 6, 15, 24, 33), dalam primbon jawa dikenal beberapa hasil weton perjodohan lainya, apa saja?
PEGAT (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Pasangan ini kemungkinan akan sering menemukan masalah di kemudian hari.
Bisa itu dari masalah ekonomi, kekuasaan, perselingkuhan yang bisa menyebabkan pasangan tersebut bercerai atau pegatan.
RATU (2, 11, 20, 29)
Pasangan ini bisa dibilang memang sudah jodohnya. Dihargai dan disegani oleh tetangga maupun lingkungan sekitar.
Bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam membina rumah tangga.
JODOH (3, 12, 21, 30)
Pasangan ini memang beneran cocok dan berjodoh. Bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangannya.
Rumah tangga bisa rukun sampai tua.
TOPO (4, 13, 22, 31)
Dalam membina rumah tangga akan sering mengalami kesusahan di awal-awal namun akan bahagia pada akhirnya.
Masalah tersebut bisa saja soal ekonomi dan lain sebagainya.
Namun pada saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.
TINARI (5, 14, 23, 32)
Pasangan ini akan menemukan kebahagiaan.
Gampang dalam mencari rezeki dan tidak sampai hidup kekurangan.
Hidupnya juga sering mendapat keberuntungan.
SUJANAN (7, 16, 25, 34)
Pasangan ini dalam berumah tangga akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan.
Bisa itu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai perselingkuhan.
PESTHI (7, 16, 25, 34)
Pasangan ini dalam berumah tangga akan rukun, tenteram, adem ayem sampai tua.
Meskipun ada masalah apapun tidak akan sampai merusak keharmonisan keluarga.
Baca Juga: Weton Jodoh Ketemu 24, Menurut Primbon Jawa Pasangan Ini Harus Berhati-hati, Kenapa?