Pantas Saja Amerika Mati-matian Dukung Ukraina Melawan Rusia Hingga Kucurkan Uang Lebih dari Rp10 Triliun, Terungkap Ada Maksud Tersembunyi di Balik Rencana Itu

Mentari DP

Editor

Amerika Serikat (AS) dan Rusia, negara militer terkuat di dunia.
Amerika Serikat (AS) dan Rusia, negara militer terkuat di dunia.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Rusia merupakan dua negara militer terkuat di dunia.

Tidak heran, baikAmerika Serikat (AS) dan Rusia selalu berlomba menjadi negara militer terkuat di dunia.

Ketika Rusia menyerang Ukraina, AS langsung menjadi salah satu negara yang membantu Ukraina.

Selain tidak ingin Rusia menang, rupanya AS punya tujuan lain. Apakah itu?

Dilansir daribbc.com pada Selasa (26/4/2022),Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan dia berharap Rusia kalah di Ukraina.

Austin, seorang pensiunan jenderal bintang empat, berbicara setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.

Juga melibatkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, kunjungan tersebut menandai perjalanan tingkat tertinggi ke Ukraina oleh pejabat AS sejak invasi dimulai lebih dari dua bulan lalu.

Pertemuan antara pihak AS dan Ukraina, yang berlangsung selama lebih dari tiga jam, terjadi saat Rusia meningkatkan kampanye militernya di selatan dan timur negara itu.

Pada konferensi pers di Polandia setelah kunjungan itu, Austin mengatakan kepada wartawan bahwa AS ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina.

Kepala Pentagon itu menambahkan bahwa para pejabat AS masih percaya Ukraina dapat memenangkan konflik dengan "peralatan yang tepat" dan "dukungan yang tepat".

Oleh karenanya, ASmengumumkan akan mengalokasikan 713 juta Dollar AS (Rp10,5 trilun) tambahan bantuan militer ke Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

Namun sikap AS ini membuatPresiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat berusaha memecah masyarakat Rusia dan menghancurkan Rusia dari dalam.

Tuduhan Putin terhadap Barat yang berusaha "menghancurkan Rusia", yang dibuat dalam pidatonya pada hari Senin, tampaknya merupakan tanggapan atas komentar Austin.

Pejabat pertahanan AS mengatakan dari jutaan yang diumumkan dalam pendanaan militer baru, hampir 332 juta Dollar AS (Rp4,7 miliar) akan dialokasikan ke Ukraina.

Ini menjadikan total bantuan keamanan AS yang diberikan ke Ukraina sejak invasi dimulai menjadi lebih dari 3,7 miliar Dollar AS.

Sebelumnya, Zelensky telah memohon kepada para pemimpin Barat untuk meningkatkan aliran peralatan militer selama berminggu-minggu.

Dia bahkan bersumpah bahwa pasukannya dapat mengatasi militer Rusia jika dilengkapi dengan jet tempur dan kendaraan militer lainnya.

Berbicara setelah pertemuan itu, Zelensky mengatakan pemerintahnya menghargai bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir Rusia telah memfokuskan kembali kemajuannya di wilayah Donbas timur Ukraina dan sumber-sumber AS percaya bahwa Moskow telah melakukan lebih dari 76 batalyon kelompok taktis di dalam Ukraina.

Baca Juga: Dibongkar oleh Inggris, Konon Perang Rusia-Ukraina Akan Berlangsung Hingga Tahun 2023, Lantas Bakal Seperti Apa Kondisi Ukraina Jika Perang Selama Itu?

Artikel Terkait