Intisari-Online.com - Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, sejumlah negara mulai menunjukkan keberpihakannya.
Dukungan dan keprihatinan ditunjukkan banyak negara-negara di dunia terhadap apa yang terjadi di Ukraina.
Tetapi, tak sedikit pula negara yang terang-terangan mendukung langkah Rusia.
Sementara itu, Indonesia tak menunjukkan keberpihakannya terhadap kubu manapun.
Presiden Jokowi sempat membuat pernyataan untuk menghentikan perang melalui akun Twitter resminya, @jokowi.
Namun cuitan Jokowi disampaikan secara singkat dan tanpa memberikan konteks terhadap kondisi peperangan mana yang ia maksud.
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tulis Jokowi, Kamis (24/2).
Sementara perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari lalu ini kian mengobrak-abrik ekonomi global, bagaimana bagi Indonesia?
Rupanya, perang tersebut salah satunya berdampak pada neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia Ukraina.
Melansir Vietnam Plus, Neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina mengalami defisit akibat perang yang masih berlangsung, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR