Intisari-Online.com -Wang Qiang atau lebih dikenal dengan nama Wang Zhaojun adalah satu dari empat wanita cantik Tiongkok.
Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Wang Zhaojun, "Sangat cantik sehingga burung akan lupa mengepakkan sayapnya dan jatuh dari langit."
Melansir Kompas.com, sebuah legenda menceritakan bahwa suatu hariWang Zhaojun meninggalkan kampung halamannya dengan menunggang kuda dan memulai perjalanan ke utara.
Sepanjang jalan, kudanya meringkik, membuat Zhaojun sangat sedih dan tidak bisa mengendalikan emosinya.
Saat dia duduk di pelana, dia mulai memainkan melodi sedih pada alat musik petik.
Sekawanan angsa terbang ke selatan mendengar musik, melihat wanita muda yang cantik menunggang kuda, seketika mereka lupa mengepakkan sayapnya, dan jatuh ke tanah.
Sejak saat itu, Zhaojun mendapat julukan "angsa jatuh" atau "burung jatuh."
Wang Zhaojun diceritakan hidup pada 50 SM, lahir dari keluarga terpandang di Zigui, Nan county (sekarang Xingshan county, Hubei) di selatan kekaisaran Han Barat.
Setelah 40 SM di bawah Dinasti Yuan, Zhaojun memasuki harem Kaisar.
Namun, ia tidak pernah dikunjungi oleh kaisar dan tetap sebagai dayang istana.
Saat Kaisar Yuan memilih istri baru, ia disajikan semua potret wanita cantik.
Namun, potret Wang Zhaojun tidak pernah dilihat oleh Kaisar karena ia dilukis dengan jelek.
Diceritakan saat itu, para wanita calon selir Kaisar menyuap pembuat potret kekaisaran, tetapi Zhaojun tidak melakukannya.
Sehingga, ia selalu diabaikan. Sekitar 33 SM, pemimpin Xiongnu, Huhanye, datang ke kerajaan Han dalam rangka penghormatan.
Huhanye lalu meminta agar dia bisa menjadi menantu kekaisaran.
Permintaannya tidak diluluskan, akan tetapi Huhanye diberikan kompensasi berupa selir-selir kaisar Yuan, terutama yang tidak dikunjungi kaisar.
Wang Zhaojun adalah salah satu di antara mereka yang diberikan kepada Huhanye.
Dituliskan dalam Hou Han Shu, Wang Zhaojun sendiri secara sukarela mengajukan diri untuk dikirim ke Xiongnu karena dia kecewa menunggu.
Saat itu, Kaisar Yuan untuk pertama kalinya bertemu langsung dengan Wang Zhaojun.
Ia tertegun akan kecantikannya dan sangat menyesal, tetap akhirnya tetap merelakan Wang Zhaojun demi persekutuan Han dan Xiongnu.
Di sana Wang Zhaojun menjadi selir kesayangan Huhanye, hingga melahirkan dua putra dan satu putri.
Huhanye meninggal pada 31 SM dan saat itu Wang Zhaoju meminta untuk dapat dikembalikan ke China daratan.
Kaisar Cheng menolak, dan justru memerintahkan agar dia mengikuti tradisi levirat Xiongnu yaitu menikah dengan pemimpin Xiongnu berikutnya, putra tertua Huhanye dari istri pertaman atau anak tiri Wang Zhaojun.
Dalam pernikahan barunya, dia memiliki dua anak perempuan.
Namun, dalam legenda diceritakan bahwa setelah permohonannya untuk kembali ke daratan ditolak kaisar Cheng, Wang Zhaojun bunuh diri sebagai upaya untuk menolak menikah lagi dengan anak suaminya sendiri.
Dalam sejarah China kuno, Wang Zhaojun menjadi simbol persatuan bangsa dan terus dihormati hingga generasi selanjutnya karena selama sekitar 60 tahun terbentuk perdamaian antara Han dan Xiongnu.
Makamnya berulang kali direnovasi oleh generasi baru untuk mengenangnya.
Banyak seniman dari setiap dinasti, yang menciptakan ribuan karya berdasarkan kisahnya dalam berbagai bentuk artistik, seperti musik, lukisan, puisi, drama, dan novel.
Pemerintah China sekarang mempergunakan Wang Zhaojun sebagai simbol persatuan antara etnis Han dengan etnis minoritas lainnya.
(*)