Penulis
Intisari-Online.com -Pada zaman Kekaisaran China, salah satu tugas penting yang perlu dilakukan kaisar adalah memastikan kelangsungan dinasti, dengan menghasilkan pewaris laki-laki.
Untuk tujuan ini, para kaisar dalam Kekaisaran China menyimpan banyak harem wanita.
Bahkan, ada hierarki atau tingkatan dalam harem kaisar.
Meski tingkatan pasti berubah selama ribuan tahun, dapat dikatakan bahwa secara umum ada tiga tingkatan yakni permaisuri, selir resmi (consort) dan selir biasa.
Selain itu, para kasim yang melayani para wanita kekaisaran ini dapat dianggap sebagai bagian dari harem ini juga.
Hierarki di Harem
Melansir Ancient Origins, di puncak hierarki harem Kekaisaran China adalah permaisuri, yang merupakan 'istri resmi' Kaisar.
Permaisuri adalah sosok yang paling dihormati dan dihargai bagi wanita di China, karena ia dianggap sebagai 'ibu dunia'.
Dalam harem, hanya kaisar dan ibu kaisar yang berada di atas permaisuri, dan selain itu harus mematuhi perintahnya.
Selain permaisuri, ada juga pangkat janda permaisuri.
Permaisuri yang hidup lebih lama dari suami mereka dipromosikan ke tingkatan ini.
Beberapa janda permaisuri yang terkenal termasuk Wu Zetian dari Dinasti Tang (yang kemudian menjadi kaisar wanita pertama China) dan Cixi dari Dinasti Qing.
Di bawah ratu adalah permaisuri. Jumlah dan pangkat selir ini berbeda menurut dinasti yang berkuasa.
Selama Dinasti Qing, misalnya, harem kekaisaran akan memiliki satu Selir Mulia, dua Selir Mulia, dan empat Selir.
Di bawah permaisuri adalah selir resmi (consort), dan jumlah ini bervariasi menurut masing-masing kaisar.
Menurut Ritus Zhou, seorang kaisar dapat memiliki hingga 9 selir tingkat tinggi, 27 selir tingkat menengah dan 81 selir tingkat rendah.
Namun, selama Dinasti Han (206 SM – 220 M), tidak ada batasan yang ditetapkan untuk jumlah selir resmi (consort) yang bisa dimiliki Kaisar.
Selama pemerintahan Kaisar Huan dan Kaisar Ling, ada lebih dari 20.000 wanita yang tinggal di Kota Terlarang.
Selama Dinasti Ming (1368-1644 M), ada sistem resmi untuk memilih selir untuk bergabung dengan harem kaisar.
Proses seleksi akan berlangsung di dalam Kota Terlarang setiap tiga tahun.
Kandidat berusia antara 14 hingga 16 tahun dan dipilih berdasarkan latar belakang, kebajikan, perilaku, karakter, penampilan, dan kondisi tubuh mereka.
Untuk memastikan bahwa setiap anak yang lahir dalam harem adalah anak kaisar, laki-laki tidak diizinkan untuk melayani wanita dari harem kaisar.
Satu-satunya yang bisa melayani para harem adalah para kasim, pria yang telah dikebiri, sehingga membuat mereka impoten.
Sepanjang sejarah Kekaisaran China, kasim telah melayani keluarga kekaisaran, termasuk sebagai pelayan di harem.
Jauh dari sekadar pelayan, para kasim ini dapat bercita-cita untuk mendapatkan posisi kekuasaan dan kekayaan dengan melibatkan diri mereka dalam politik harem.
Selama Dinasti Ming (1368–1644), ada 100.000 kasim yang membuka mata melayani kaisar dan haremnya.
Dengan begitu banyak wanita dalam harem, tidak dapat dihindari bahwa persaingan di antara wanita kaisar akan muncul, karena mereka bersaing untuk mendapatkan perhatian kaisar.
Posisi yang paling didambakan, tentu saja, adalah permaisuri, dan melahirkan seorang putra bagi kaisar pasti akan menjadi bonus besar bagi seorang wanita di harem.
Kadang-kadang, wanita ambisius di harem yang berkomplot melawan saingan mereka akan membentuk aliansi dengan kasim.
Jika sebuah intrik berhasil, seorang wanita di harem bisa naik pangkat.
Dia, pada gilirannya, akan menghargai para kasim yang mendukungnya dengan menempatkan mereka pada posisi otoritas.
Intrik harem seperti itu sering terjadi dalam sejarah Tiongkok.
Namun demikian, tidak semua harem kekaisaran adalah sarang konspirasi.
Banyak selir mengalami nasib yang menyedihkan ketika kaisar mereka meninggal.
Mereka dikorbankan, sering dikubur hidup-hidup, untuk bergabung dengan tuan mereka di alam baka.