Kemudian Caesar menikahi Cleopatra dengan gaya Mesir, namun pernikahan tersebut tidak diakui Roma.
Tidak lama setelah itu, Caesar kembali ke Roma.
Setelah satu tahun, dia dan putranya yang telah dilahirkan, yang dikenal sebagai Caesarion, meninggalkan Mesir untuk pergi ke Roma.
Tidak jelas apakah Caesar dan Cleopatra melenjutkan hubungan mereka ketika berada di Roma, namun Caesar tidak pernah menyangkal putranya.
Dari semua anak-anak Caesar, Caesarion adalah putra tunggalnya.
Ketika Caesar dibunuh, Cleopatra dan Caesarion kembali ke Mesir.
Caesarion menjadi salah satu pemimpin pada 44 Sebelum Masehi setelah kematian Ptolemeus XIV.
Pemerintahan Cleopatra cukup stabil selama 14 tahun berikutnya karena mendapat dukungan dari salah satu pemimpin Romawi baru, Mark Antony.
Mereka akhirnya menikah dan memiliki tiga anak.
Pada 30 SM, Octavian menyerbu Mesir dan Antony beberapa kali kalah melawannya.
Cleopatra yang takut kehilangan Caesarion membuat rencana untuk mengirimnya pergi dengan harta yang cukup agar dia dapat hidup nyaman.
Ketika Octavian berhasil merebut Alexandria, Antony terbunuh dan beberapa hari kemudian Cleopatra mengakhiri hidupnya sendiri agar tidak dibawa ke Roma sebagai tanda kemenangan Octavian.
Beberapa minggu setelah kematian ibunya, Caesarion ditangkap dan dibunuh.
Kematian Cleopatra juga menandai berakhirnya kekuasaan Firaun.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR