Pompey berhasil lolos dari pertempuran dan pergi ke Mesir untuk mendapatkan dukungan.
Berita mengenai pertempuran tersebut sampai pada orang-orang Mesir, yang kemudian menganggap kekalahannya sebagai tanda bahwa para dewa lebih menyukai Caesar.
Mereka pun segera membunuh Pompey.
Saat Caesar datang ke Mesir untuk mengejar Pompey, dia justru disambut dengan kepala Pompey.
Caesar marah dan akan meluapkan kemarahannya pada Ptolomeus XIII, salah satu pemimpin Cleopatra.
Menurut Ancient Egypt Online, Cleopatra tidak menggunakan situasi tersebut demi keuntungannya sendiri.
Dia mengatur pertemuan dengan Caesar, meskipun beberapa percaya bahwa dia memiliki keinginan terselubung.
Karena garis keturunan Alexander yang Agung atau kualitas pribadinya, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih dalam waktu singkat.
Cleopatra pun dipulihkan sebagai wakil pemimpin bersama Ptolemeus XIII.
Ptolemeus tidak senang dengan hal ini dan terjadilah pertengkaran yang menyebabkan pasukan Ptolemeus kalah.
Ptolemeus XIII tenggelam selama pertempuran, meninggalkan Cleopatra hidup dan hamil dengan anak Caesar.
Caesar mendidik adik laki-laki Cleopatra, Ptolemeus XIV untuk menjadi wakil Cleopatra.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR