Intisari-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin murka terhadap Ukraina dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Ini karena Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat informasi bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menghancurkan konvoi militer Rusia.
Konvoi militer Rusia itu terdiri komandan Kelompok Taktis Batalyon ke-4 (subordinasi operasional) Pangkalan Militer ke-201 Distrik Militer Pusat Rusia.
“Di salah satu zona operasional, satu unit Pasukan Penyerangan Angkatan Darat Ukraina, bersama dengan rekan-rekan seperjuangan mereka yang mewakili komponen lain dari pasukan pertahanan negara, telah menghancurkan satu kolom peralatan militer penjajah Rusia," kata kantor pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Ini termasuk titik kontrol bergerak bersama dengan staf komandan Grup Taktis Batalyon ke-4 (subordinasi operasional) dari Pangkalan Militer ke-201 Distrik Militer Pusat Federasi Rusia."
"Bersama kita akan menang! Kemuliaan bagi Ukraina!"
Sehari sebelumnya, kelompok tempur K-2 dari Brigade Mekanik ke-54 Angkatan Darat Ukraina mengatakan juga telah menghancurkan deretan tank di jalan pedesaan di wilayah Ukraina timur di Donetsk Oblast.
"Di suatu tempat di wilayah Donetsk, dua tank pendudukan dihancurkan dan beberapa lagi terbakar," seperti dilansir dari express.co.uk pada Jumat (15/4/2022).
Menurut laporan Ukraina, Resimen Azov menghancurkan dua tank Rusia lainnya seminggu sebelumnya.
Menurut media lokal, kerugian Rusia mencapai 19.800 prajurit, 739 tank tempur utama, 1.964 kendaraan tempur lapis baja, 358 sistem artileri, 115 sistem MLR, 64 unit pertahanan udara, 158 pesawat tempur, 143 helikopter, 1.429 truk militer, tujuh kapal, 76 bahan bakar tank, 132 UAV, 25 unit peralatan khusus, dan empat peluncur rudal.
Bagaimana tanggapan Rusia?
Melihat upaya pasukan Ukraina untuk melakukan sabotase dan menyerang wilayah Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin langsung angkat bicara.
Tak tanggung-tanggung, demi membalas dendamnya, Putin mengancam akan mengebom pusat komando Zelensky.
"Jika kasus seperti itu berlanjut, Angkatan Bersenjata Rusia akan menyerang pusat komando, termasuk di Kiev."
Apalagi Putin sudah menegaskan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina telah menemui jalan buntu.
Sehingga dia bersumpah pasukannya akan melakukan serangan lebih kejam lagi.
Mendengar pernyataan Rusia, Amerika Serikat (AS) juga berkomentar.
"Amerika Serikat siap bertarung dengan Rusia sampai Ukraina terakhir - begitulah adanya," tegas Presiden AS Joe Biden.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR