Pada 20 Mei 1920, Semoen bersama anggota SI Merah dan tokoh komunis ISDV sepakat untuk mengubah nama ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia.
Perubahan nama dari ISDV bertujuan untuk menguatkan nuansa Indonesia-sentris dalam perjuangan kaum Komunis terhadap kolonialisme Belanda.
Perjuangan PKI
Perjuangan PKI dalam menentang kolonialisme Belanda bersifat radikal dan cenderung anarkis.
Pada 25 Desember 1925, PKI mengadakan rapat besar yang mengundang pimpinan cabang PKI di seluruh Indonesia.
Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk melaksanakan aksi pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda di beberapa kota Indonesia.
Realisasi aksi pemberontakan PKI dilaksanakan pada tahun 1926-1927.
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, aksi pemberontakan PKI berawal di Jakarta dan Tangerang pada tanggal 12 November 1926.
Di Jakarta, PKI bergerak menyerang polisi Belanda dan merusak sambungan telepon untuk memutus komunikasi.
Setelah itu, PKI bergerak menuju penjara Glodok untuk membuat kerusuhan dan membebaskan beberapa tahanan.
Pemberontakan PKI pada tahun 1926 meluas hingga ke karisidenan Banten, Bandung, Priangan Timur, Surakarta, Kediri, Banyumas, Pekalongan, dan Kedu.
Pola pemberontakan di daerah-daerah tersebut hampir sama dengan pola pemberontakan PKI di Jakarta.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR