Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina sudah menarik perhatian seluruh dunia selama sebulan terakhir.
Bagaimana caranya agar perang Rusia dan Ukrainaini berakhir?
Apakah dengan gencatan senjata? Atau salah satu negara harus menyerah terlebih dahulu.
Mantan perwira MI6, Layanan Intelijen Rahasia Inggris,Christopher Steele, mencoba menjawabnya.
Perwira yangmenjalankan Meja Rusia di MI6 di London dari 2006 hingga 2009, percaya bahwa perang hanya akan berakhir Vladimir Putin digulingkan dariposisinya sebagai Presiden Rusia.
Kepada SKY Newse Rigby,Steele mengatakan tidak ada jalan kembali untuk Putin.
Sehingga ini akan menyebabkan masalah selama diskusi dan negosiasi diplomatik yang berusaha mengamankan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.
Steele mencatat bahwa kesepakatan damai dengan Putin akan menjadi salah satu masalah besar yang akan dihadapi Barat ke depan.
"Saya tidak melihat bagaimana kita dapat mempercayai Putin dalam kesepakatan damai," ungkapSteele seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (2/4/2022).
Lebih dari itu,Presiden Amerika Serikat (AS) telah memanggilnya penjahat perang.
Steele melanjutnya, jika negosiasi tidak berakhir dengan baik, maka Putin akandidorong keluar dari kursi presiden.
Atau bahkan dia mungkindibunuh oleh rakyatnya sendiri.
Sebelumnya, mantan direktur di Dewan Keamanan Nasional AS, Fiona Hill menyatakan bahwa Putin sekarang takut akan hidupnya dan "paranoid" tentang upaya pembunuhan.
"Setiap jenis pembicaraan longgar tentang seseorang yang membawanya keluar atau rezim berubah, dia sangat paranoid tentang ini."
Apalagi memang kini di Rusia oposisi telah meningkat danmencapai Kremlin.
Sehingga polisi di Rusia telah berusaha menekan para pemrotes dan mesin media terus menghasilkan propaganda Rusia.
Putin sendiri juga melakukan upaya langsung untuk membuat orang tetap di sisinya.
Ini mungkin setelah dia takut kudeta dari posisinya sebagai presiden.
"Orang-orang Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dan pengkhianat," ucap Presiden Putin.
Nikoli Petrov, seorang riset senior di Rusia dan Eurasia di Chatham House menyatakan bahwa kemungkinan pembunuhan meningkat.
Sehingga kini penjagaan begitu ketat untuk anggota keluarga.