Intisari-Online.com-Mengapa Sriwijaya dapat dianggap sebagai kerajaan Nusantara pertama jelaskan?
Sebelum mengetahuimengapa Sriwijaya dapat dianggap sebagai kerajaan Nusantara pertama, Anda harus tahu bahwaKerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar di nusantara yang berkembang antara abad ke-7 hingga ke-13.
Lokasinya berada di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
Bukti awal keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7, saat pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I-Tsing, menulis bahwa dirinya mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671.
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya banyak memberi pengaruh di nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.
Kerajaan Sriwijaya juga sempat menguasai maritim dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Mengapa Sriwijaya dapat dianggap sebagai kerajaan Nusantara pertama jelaskan, karenawilayahnya begitu luas, hingga meliputi hampir seluruh Indonesia.
Latar belakang ekspansi
Baca Juga:Mengapa Banyak Terjadi Pemberontakan di Kerajaan Majapahit?
Wilayah Ketika Kerajaan Sriwijaya berdiri, wilayah kekuasaannya masih terbatas di sekitar Palembang saja.
Pada abad ke-7, letak Palembang sama sekali tidak strategis dan kurang menguntungkan apabila dilihat dari lalu lintas perdagangan serta pelayaran.
Negeri Sriwijaya hanya sering disinggahi oleh pendeta-pendeta China untuk urusan keagamaan Buddha.
Sriwijaya memang menjadi pusat keagamaan, tetapi bila ditinjau dari segi ekonomi dan perdagangan, negeri ini ketinggalan jauh dari Malayu dan Kedah.
Sebagai jalan keluarnya, Sriwijaya akhirnya mulai melancarkan politik perluasan wilayah.
Motivasi utamanya adalah untuk menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan di Asia Tenggara.
Wilayah kekuasaan Kerajaan
1. Sriwijaya Bangka dan Lampung
Baca Juga: Mengapa Selat Malaka Mempunyai Peranan Penting pada Masa Kerajaan Sriwijaya?
Negeri pertama yang menjadi incaran Sriwijaya adalah yang lokasinya cukup dekat dari ibu kota dan strategis, di sekitar Selat Malaka dan Laut Jawa, yaitu Bangka dan Lampung.
Bukti bahwa Bangka dan Lampung pernah menjadi daerah kekuasaan Sriwijaya diperkuat dengan temuan prasasti-prasasti persumpahan di daerah tersebut.
2. Malayu dan Minanga
Tentara Sriwijaya kemudian bergerak ke utara untuk menaklukkan negeri Malayu (Jambi).
Hal ini dibuktikan dengan prasasti Karang Berahi dan pernyataan I-Tsing.
Penaklukan Malayu diperkirakan terjadi sebelum tahun 682, sebab pada waktu itu Sriwijaya telah menaklukkan Minanga (Binanga), sebagaimana tercantum dalam prasasti Kedukan Bukit.
Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Dapunta Hyang berlepas dari Minanga dengan diikuti 20.000 balatentara.
Dengan perluasan atas negeri Malayu dan Binanga, maka daerah pantai timur Sumatera telah berada dalam pengawasan Kerajaan Sriwijaya.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Kerajaan Sriwijaya Mengalami Kemunduran?
Baca Juga: Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara?
3. Kedah
Armada Sriwijaya kemudian menyeberangi Selat Malaka untuk menduduki daerah Semenanjung Malaka.
Sasaran utamanya adalah negeri Kedah, yang menjadi tempat persinggahan pertama kapal-kapal dari Samudera Hindia.
Thailand Selatan Ekspansi Kerajaan Sriwijaya juga sampai ke daerah Muangthai Selatan.
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan prasasti Sriwijaya di daerah Ligor (Sitammarat) yang isinya menguraikan tentang pembangunan caitya oleh raja Sriwijaya.
4. Sebagian wilayah Pulau Jawa
Pada tahun 686, tentara Sriwijaya menyerbu Pulau Jawa, sebagai mana dijelaskan oleh prasasti Kota Kapur.
Bukti bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah pernah takluk kepada Sriwijaya juga dikuatkan oleh temuan prasati berbahasa Melayu di wilayah tersebut.
Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Bisa Diketahui dari Peninggalan Sejarah Kerajaan Berikut Ini
Dengan begitu, pada abad ke-8 Kerajaan Sriwijaya telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.
Hal itu membuat Sriwijaya mendominasi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional pada saat itu.
Sriwijaya terus berkembang selama beberapa abad hingga mempunyai 14 kota dagang.
Hubungannya dengan negara Cina dan Arab pun terjalin baik.
Baca Juga:Bagaimana Proses Berdirinya Kerajaan Mataram Islam? Simak Jawabannya Berikut Ini
(*)