Intisari-Online.com - Rusia masih terus melanjutkan invasinya ke Ukraina.
Hal itu membuat dunia khawatir jika konflik tersebut akan meningkat menjadi perang nuklir.
Pada hari Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "pasukan pencegahan" nuklir negaranya akan ditempatkan dalam siaga tinggi.
Rusia memang memiliki persediaan hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Rusia memiliki 5.977 hulu ledak nuklir, dengan sekitar 1.588 hulu ledak strategis yang dapat digunakan melalui rudal balistik.
Berbicara di podcast I've Got News For You, pakar studi strategis dan pertahanan dari Australian National University, Profesor Stephan Fruehling, berbagi wawasan tentang bagaimana kemungkinan pecahnya perang nuklir, melansir News.com.au, Selasa (2/3/2022).
Prof Fruehling mengatakan, jika senjata nuklir dikerahkan, skala kehancurannya akan ditentukan oleh ukuran hulu ledak itu sendiri.
Secara teori, dia mengatakan senjata nuklir taktis yang sangat kecil juga dapat digunakan sebagai "serangan demonstrasi" yang mungkin "hanya akan meratakan beberapa pohon".
Baca Juga: Mengular Sepanjang 60 Km, Rusia Sempat Kerahkan Konvoi Militer Besar untuk Serang Kiev Ukraina
"Sangat wajar membayangkan penggunaan senjata nuklir yang dapat diandalkan dan disengaja dengan cara yang tidak membunuh siapa pun dan dengan sengaja tidak membunuh siapa pun," katanya.
“Dalam banyak hal, itu sebenarnya sangat masuk akal.”
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR