“Kami menolak implikasi orientalis dan rasis bahwa populasi atau negara mana pun itu ‘tidak berperadaban’ atau menyandang faktor ekonomis yang membuatnya layak dijadikan tempat konflik,” tulis pernyataan AMEJA dikutip Rudaw.
“Itu merefleksikan mentalitas yang meresap di jurnalisme Barat yang menormalisasi tragedi di bagian tertentu dunia.
"Itu dehumanisasi dan menerjemahkan pengalaman mereka dengan perang sebagai sesuatu yang normal dan bisa diduga,” lanjut pernyataan tersebut.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR