Rusia mungkin juga telah menggunakan rudal balistik jarak pendek yang lebih tua seperti OTR-21 Tochka, yang masih memiliki jumlah penyimpanan yang signifikan, kata Wright.
Berdasarkan citra satelit dari fasilitas militer, pangkalan udara, dan posisi pertahanan udara tentara Ukraina, para ahli mengatakan bahwa rudal balistik Rusia menghantam secara relatif akurat.
"Kami telah melihat kerusakan, tampaknya rudal itu mengenai dengan sangat tepat," kata Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Non-Proliferation Studies.
Ukraina memiliki sistem pertahanan udara S-300v yang mampu mencegat rudal balistik.
Namun, ada bukti bahwa kompleks S-300v juga dihancurkan, kata Lewis.
Pejabat AS tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Rusia telah gagal meluncurkan sejumlah rudal balistik, tetapi percaya bahwa jumlah ini tidak banyak, menurut Reuters.
Para ahli memperkirakan bahwa Rusia belum melepaskan rudal dan angkatan udaranya secara penuh, yang dapat meningkatkan tekanan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang.
"Rusia mungkin meremehkan, atau tidak mengerahkan sepenuhnya, sehingga sistem pertahanan udara Ukraina masih bisa membalas tembakan dan menyebabkan kerusakan pada pasukan Rusia," lapor Institute for the Study of War yang berbasis di Amerika Serikat.
Ini berbeda dengan kampanye militer Rusia selama bertahun-tahun, ketika Moskow sering dengan mudah menguasai seluruh wilayah udara, tambah laporan itu.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR