Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, warga yang sudah divaksin Covid-19 lengkap, sudah mendapatkan booster, dan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid) boleh pergi ke mana saja.
Di samping itu, Luhut juga menegaskan bahwa warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau dia memang sudah dua kali divaksin dan sudah booster, lalu tak ada komorbid ya jalan-jalan saja. Enggak ada yang perlu dikawatirkan berlebihan," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan secara daring pada Senin (14/2/2022).
Luhut melanjutkan, "Silakan saja jalan ke mana-mana, masuk mal segala macam tapi tetap gunakan PeduliLindungi. Lakukan PCR atau swab antigen jika merasa ada simptom di dirinya."
Luhut mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sekitar 60 persen orang yang meninggal akibat varian Omicron belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Selain itu, mayoritas pasien meninggal lainnya diketahui memiliki komorbid dan orang-orang berusia lanjut (lansia).
"Jadi kita tidak ada takut berlebihan, kalau dia memang sudah dua kali vaksin dan sudah booster," jelasnya.
Namun, bertentangan seperti yang dikatakan Luhut, baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebanyak 35 orang meninggal dunia akibat Covid-19 meski sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.
Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka tersebut diperoleh berdasarkan analisis terhadap 17.871 pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) selama periode 21 Januari hingga 19 Februari 2022.
Rincian 35 pasien itu adalah, 5 orang dari kelompok non-lansia tanpa komorbid, 5 orang dari kelompok non-lansia dengan komorbid, 10 orang dari kelompok lansia tanpa komorbid dan 15 orang dari kelompok lansia dengan komorbid.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR