Candi Tertua di Indonesia Ini Menyimpan Kisah Mistis hingga Dijuluki 'Candi Jiwa', Konon Hal Ini Pernah Terjadi pada Hewan yang Lewat di Atasnya

Khaerunisa

Editor

Candi Batujaya
Candi Batujaya

Intisari-Online.com - Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan berbagai candi di Indonesia.

Candi Borobudur dan Candi Prambanan mungkin merupakan candi yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Kedua candi tersebut berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta, merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno.

Tapi, tahukah apa candi tertua di Indonesia?

Bukan Candi Borobudur maupun Prambanan, rupanya candi yang disebut-sebut sebagai candi tertua di Indonesia ada di Jawa Barat, yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha tertua di Pulau Jawa.

Melansir kompas.tv, hasil penelitian sejumlah arkeolog menunjukkan puluhan candi tersebut dibangun pada abad ke-4 Masehi. Candi di Karawang Jawa Barat ini disebut-sebut jadi yang tertua di Indonesia.

Terletak dalam satu kompleks percandian bernama Batujaya. Candi-candi itu diyakini lebih tua dari Candi Gedong Songo di Semarang, yang dianggap paling tua di Indonesia.

Baca Juga: Didirikan untuk Menghindari Pertikaian Keturunan Prabu Airlangga, Begini Runtuhnya Kerajaan Kediri, Malah Dipicu Rajanya yang Terkenal Sangat Kejam

Baca Juga: Sejarah Pramuka Indonesia Singkat, Sistem Pendidikan Non-Formal untuk Pembentukan Karakter, Moral, dan Akhlak Generasi Muda

Sebagai informasi, Candi Gedong Songo diperkirakan dibuat Wangsa Syailendra pada tahun 927 masehi.

Disebut Batujaya I atau Candi Jiwa, keberadaan candi ini memiliki sejarah yang cukup mistis.

Dari keterangan warga yang menghuni daerah di dekat Candi Jiwa, bahwa dulunya gundukan tanah yang menutupi candi tersebut dilewati oleh hewan ternak. Namun, hewan ternak tersebut mati tanpa sebab yang jelas.

Masih dari cerita warga, gundukan tanah yang menonjol itu pernah dijadikan tempat sebagian warga mengungsi akibat banjir yang melanda. Lagi-lagi tanpa sebab yang jelas, beberapa hewan ternak, juga warga sekitar harus kehilangan ‘jiwanya' di tempat tersebut.

Dari situlah, masyarakat sekitar menganggap tempat itu memiliki ‘jiwa’, karena tidak hanya sekali yang mati tanpa sebab yang jelas.

Sumber lain mengatakan, kata Jiwa sendiri berasal dari salah satu dewa dalam keyakinan masyarakat Hindu, yaitu Dewa ‘Syiwa’.

Hal tersebut didasarkan dari pengaruh aksen Sunda yang memengaruhi penyebutan nama ‘Syiwa’ dari waktu ke waktu sehingga menjadi nama Jiwa.

Namun, pendapat tersebut menjadi lemah, karena dari beberapa penemuan justru mengerucutkan bahwa Candi Jiwa tersebut lebih condong kepada candi peninggalan Buddha.

Baca Juga: Weton Hari Ini Sabtu 19 Februari 2022 Menurut Kalender Jawa, Orang Kelahiran Sabtu Legi Lapang Jodoh, Cocoknya dengan yang Punya Jumlah Neptu Ini

Baca Juga: Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur Urusan Konflik Rusia dan Ukraina, Nama Indonesia Malah Disebut Amerika, Dipandang Bisa Meredakan Ketegangan, Ini Alasannya

(*)

Artikel Terkait