Intisari-Online.com - Seorang mantan marinir Amerika Serikat (AS), Matthew Heath, menghadapi hukuman yang kejam di Venezuela atas kesalahan yang tidak dilakukannya.
Pengadilan mendengar, Matthew Heath dilaporkan dilucuti semua pakaiannya, disetrum dan diancam akan diperkosa saat disiksa oleh pihak berwenang di Venezuela.
Heath ditangkap dan didakwa dalam dugaan plot teroris untuk merusak kilang minyak dan layanan listrik untuk memicu kerusuhan di negara sosialis itu.
Melansir Daily Star, Rabu (9/2/2022), Heath mengatakan kepada pengadilan bahwa dia dipaksa untuk melucuti pakaiannya dan dikurung di ruangan gelap hanya beberapa jam setelah penangkapannya pada 10 September 2020.
Pria berusia 40 tahun itu mengatakan dia diikat ke kawat yang terhubung ke aki mobil dan disetrum dua kali oleh kontra intelijen Venezuela.
Pada hari Senin, pengadilan mendengar bahwa mantan marinir itu dipindahkan ke pusat penyiksaan rahasia di ibu kota Venezuela, Caracas.
Di sana, seorang narapidana diperintahkan untuk memperkosanya.
Dilaporkan bahwa narapidana itu mengelak, yang mengakibatkan petugas mengancam akan memperkosa marinir dengan lampu tongkat pengaman (safety baton).
Heath mengungkapkan hal menakutkan yang dihadapinya tersebut setelah mengidentifikasi salah satu tersangka pelaku, Reynaldo Hernández, agen Direktorat Jenderal Kontra Intelijen Militer (DGCIM).
Dia juga mengatakan kepada pengadilan bahwa supervisor Hernández Mayor Marlon Salas Rivas hadir selama penyiksaan, lapor Daily Mail.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR