Melansir All that's Interesting, Points Nemo dianggap sebagai "kutub yang tidak dapat diakses di laut."
Hingga saat ini, kemungkinan besar belum ada manusia yang pernah menginjakkan kaki di Point Nemo, termasuk penemunya – Hrvoje Lukatela.
Pada tahun 1992, insinyur Kroasia-Kanada ini menggunakan program komputer untuk menemukan titik di laut dengan jarak terjauh dari daratan mana pun.
Tidak hanya sangat sulit untuk diakses, Point Nemo juga bukan daratan yang ramah kehidupan.
Iau terletak di pusaran Arus Pasifik Selatan, arus laut raksasa yang mencegah air yang kaya nutrisi memasuki perairan di sekitar Point Nemo.
Tanpa sumber makanan, tidak ada kehidupan di wilayah laut ini, kecuali bakteri dan kepiting kecil yang hidup di dekat kawah gunung berapi di dasar laut.
Karena kehidupan di Point Nemo hampir tidak ada, para ilmuwan terkejut ketika mereka merekam suara bawah air terbesar di sana pada tahun 1997.
Suara dengan frekuensi yang sangat rendah dan keras ini dinamai "The Bloop" dan berada jauh 4.800 km di bawah air.
Para ilmuwan di NOAA bingung terhadap sumber suara bawah air yang begitu menakutkan itu.
Mereka akhirnya mengetahui bahwa "The Bloop" ternyata adalah suara es yang pecah di Kutub Selatan.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR