Air membentuk film 0,000003 inci (0,1 mikrometer) di atas permukaan tetesan logam, dan segera, elektron dari logam mulai mengalir ke dalam air.
Agar percobaan berhasil, elektron harus bergerak lebih cepat daripada reaksi eksplosif yang bisa terjadi.
Dan begitu elektron meluncur dari logam alkali ke air, hal yang luar biasa
terjadi: Untuk beberapa detik, air berubah menjadi warna kuning keemasan yang mengilap.
Tim mengungkap melalui bantuan spektroskopi bahwa air kuning cerah itu sebenarnya logam.
"Anda dapat melihat transisi fase dari air metalik dengan mata telanjang,"
tambahnya.
"Luar biasa, seperti (ketika) Anda menemukan elemen baru," kata Jungwirth kepada Nature News & Comment.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR