Dalam diskusi atau sarasehan kelompok ini, rupanya kemampuan Suwardi Suryaningrat dalam hal ilmu keguruan dan pendidikan memang sangat menonjol.
Baca juga: Vodka dan Jet Tempur Sukhoi Bikin Polisi Militer TNI AU Tegang
Hal ini tampak ketika RM Sutatmo (anggota Volksraad/Boedi Oetomo) memimpin sidang.
Dengan spontan dan serius ia mengubah kebiasaannya memanggil adik sepupunya itu tidak lagi "Dimas Suwardi" sebagaimana lazim dilakukannya.
Akan tetapi ia memanggilnya dengan sebutan Ki Ajar. Cara ini kemudian diikuti oleh Ki Ageng Suryoputro (RMA Suryoputro), dan anggota lainnya.
Saat itu Suwardi menerima julukan yang diberikan oleh Ki Sutatmo Suryokusumo dan Ki Ageng Suryoputro dan kawan-kawannya sebagai kelakar semata.
Namun sesudah Tamansiswa berdiri, selama 6 tahun, pada tanggal 3 Februari 1928 Suwardi dan istri secara resmi berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. (Agus)
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR