Intisari-online.com - Hingga saat ini TNI AU telah memiliki jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 sebanyak 10 unit.
Pengadaan jet-jet tempur Sukhoi ini sangat dibutuhkan oleh TNI AU demi menjaga keamanan ruang udara RI yang demikian luas.
Jika pembelian jet tempur Su-35 sebanyak 11 unit sudah terealisasi maka kekuatan udara RI (TNI AU) akan makin mumpuni khususnya untuk menjaga ruang udara di Indonesia Timur.
Secara teknis pembelian Sukhoi sebenarnya cukup ‘merepotkan’ karena jet-jet tempur canggih yang sangat disegani oleh AU AS (USAF) itu biasa dikirim secara terpisah-pisah.
BACA JUGA: Pilot Indonesia Ternyata Lebih Jago Menerbangkan Jet Tempur Sukhoi Dibanding Pilot Rusia
Pengiriman menggunakan pesawat angkut raksasa Antonov An-124 Ruslan yang terbang dari Belarusia lalu mendarat di Pangkalan Udara Iswayudi, Madiun atau Lanud Hassanudin, Makassar.
Ketika sudah tiba di Indonesia jet-jet tempur Sukhoi kemudian dirakit kembali oleh para teknisi Rusia yang jumlahnya mencapai puluhan orang.
Dilanjutkan dengan diuji terbang oleh pilot Rusia dan Indonesia, baru kemudian serahkan secara resmi oleh Kementerian Pertahanan kepada TNI AU.
Pengirim jet tempur oleh Rusia yang diantar langsung memang berbeda dibandingkan USAF yang kerap mengantarkan sendiri jet-jet tempur F-16 yang dibeli oleh Indonesia dengan cara menerbangkannya.
BACA JUGA: Kisah Hebat Pilot Indonesia yang Selesaikan Peperangan Hanya dengan Satu Pesawat Tempur Saja
Tapi USAF juga tetap mengirimkan para teknisi F-16 yang didatangkan dari pangkalan militer AS terdekat, misalnya dari Okinawa, Jepang.
Kehadiran para teknisi pesawat tempur di lingkungan Lanud yang kemudian menginap di mes yang sudah disiapkan ternyata kerap membuang tegang dan repot para Polisi Militer TNI AU.
Tapi bukan teknisi dari USAF yang kerap membuat para Polisi Militer TNI AU tegang tapi para teknisi dari Rusia.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR