Intisari-Online.com - China kerap dituduh melakukan spionase dunia maya dan pencurian informasi militer rahasia, terutama oleh musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS).
Bahkan Rusia, yang sekarang menjadi sekutu setia China, pernah melontarkan tuduhan serupa terhadap Beijing di masa lalu.
Beberapa tahun yang lalu, media pemerintah Rusia Sputnik mengkritik pesawat J-15 China karena banyak kekurangannya.
Moskow juga menuduh Beijing merekayasa balik Su-33 Rusia yang dibawanya dari Ukraina untuk memproduksi pesawat berkemampuan kapal induknya sendiri, J-15.
Namun, kemudian kedua negara telah meninggalkan permusuhan dan memperbaiki hubungan untuk menantang AS, musuh bersama mereka.
Seperti diketahui, AS memiliki dua pesawat tempur siluman generasi kelima yang dibanggakannya yakni F-22 Raptor tidak dijual ke negara mana pun dan, F-35 Lightning II yang merupakan salah satu pesawat tempur paling canggih di dunia.
Departemen Pertahanan AS dan kontraktor program cukup bungkam dalam hal teknologi dan beberapa fitur penting dari F-35.
Misalnya, informasi spesifik tentang kemampuan peperangan elektronik F-35 sulit didapat.
Melansir The EurAsian Times, Kamis (3/2/2022), AS menuduh China telah mencuri teknologi yang digunakan dalam pesawat tempur F-35 untuk memproduksi pesawat tempur siluman generasi kelimanya sendiri.
Kecurigaan peran China dalam mencuri informasi F-35 pertama kali muncul di domain publik setelah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS Edward Snowden diduga membocorkan beberapa dokumen rahasia ke publikasi Jerman pada tahun 2015.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR