Intisari-online.com - Menjual ginjal untuk membeli barang mewah mungkin terdengar seperti lelucon, yang sering terdengar.
Namun, ada suatu kasus di Tiongkok di mana seorang pria berusia 17 tahun bernama Wang Gang menjual ginjalnya untuk mempeli iPhone.
Pada saat itu, iPhone masih belum sepopuler saat ini, di mana 10 tahun lalu seri iPhone yang keluar adalah iPhone 4s.
Wang Gang kemudian menjual ginjalnya untuk membeli iPhone 4s.
Pada saat itu ponsel besutan Apple itu merupakan barang mewah yang hampir sedikit orang mampu membelinya.
Wang Gang adalah satu di antara banyak orang yang bermimpi ingin memiliki ponsel mewah tersebut.
Namun, karena keluarganya yang miskin dia tidak bisa membelinya, sehingga Wang mencoba memutar otak untuk bisa mendapatkan ponsel mewah itu.
Awalnya, Wang Gang ingin mengambil pinjaman namun dia mengurungkan niatnya setelah melihat jumlah bunganya yang tinggi.
Kemudian, dia memiliki pikiran untuk menjual ginjalnya.
Wang Gang nekat pada usianya tersebut, dia mengikuti seseorang ke sebuah klinik remang-remang untuk operasi.
Setelah melakukan sembilan jam operasi, Wang berhasil menjual ginjalnya dan menerima sejumlah uang.
Wang kemudian membeli iPhone 4s dengan uang tersebut, dan iPad terbaru saat itu.
Operasi tersebut meninggalkan luka panjang di perut kanan Wang, namun ia tidak memberi tahu keluarganya.
Awalnya Wang bahagia namun, dia menderita gejala sisa operasi parah setelah beberapa waktu kemudian.
Bekas luka tersebut menyebabkan infeksi, karena lingkungan kebersihan operasinya yang buruk.
Wang Gang merasakan sakit selama berhari-hari, dan kondisinya semakin memburuk.
Hingga akhirnya ia dibawa ke rumah sakit darurat oleh orang tuanya, di mana dokter memberi tahu orang tuanya bahwa ginjalnya tinggal 1.
Ginjal Wang yang tersisa kondisinya rusak parah, dan mengalami cedera tingkat 3.
Dokter mengatakan, bahwa biaya untuk merawat Wang sangat tinggi, dan jumlahnya sangat besar untuk dibayar keluarganya.
Keluarga Wang kemudian melaporkan kasus ini ke polisi, dan akhirnya keluarganya menerima kompenasi.
Namun jumlah kompensasi itu tak bisa menyelamatkan Wang, dan kini ia diklasifikasikan mengalami cacat berat, dan harus menjalani cuci darah selama sisa hidupnya.
Dia tidak bisa hidup layaknya orang normal, meski telah berusia 27 tahun dan hanya bisa mengandalkan orang tuanya.
Wang digambarkan sebagai orang yang lemah, dan hanya bisa terbaring di tempat tidur, cuci darah, minum obat, untuk membayar kesalahannya di masa muda.