1. Pemenggalan kepala
Dalam satu contoh yang terdokumentasi dengan baik, Ratu Ranavalona I memerintahkan para kepala tentara Prancis yang dipenggal untuk dipasang di tiang-tiang di sepanjang pantai Madagaskar.
Hal itu dilakukannya sebagai pertanda kekuasaannya dan peringatan agar Prancis takut jika mereka berencana menginvasi daerah itu.
2. Menggantung
Orang dianggap bersalah, akan digantung berhari-hari di atas tebing curam.
Baca Juga: Ini Dia Berbagai Sumber Sejarah Kerajaan Kediri yang Masih Lengkap
Anggota keluarganya dipaksa menyaksikan itu hingga tali gantungan perlahan-lahan rapuh dan putus, yang membuat korban meninggal dunia.
3. Kerja paksa brutal
Sering karena kemauan, Ratu secara tak terduga akan membuat rencana pembanunan yang tidak realistis.
Dia mengerahkan ribuan penduduk asli yang tidak beruntung atau tahanan yang ditangkap untuk bekerja.
4. Merebus, membakar, dan mengubur hidup-hidup
Tak terhitung ribuan tersangka penjahat menghadapi hukuman jenis ini.
Hukuman seperti merebus, membakar, dan menghubur hidup-hidup juga disaksikan oleh mastarakat umum sebagai peringatan agar rakyat lainnya tunduk terhadap dirinya.
Selama pemerintahan Ratu Ranavalona I selama 33 tahun, para ahli telah secara konservatif memperkirakan bahwa antara 50-75% populasi Madagaskar mengalami kematian sebelum waktunya karena perang, penyakit, atau sistem keadilan yang biadab dan kejam ini.
Dengan setidaknya 2,5 juta kematian yang dikaitkan dengan Ranavalona I, dia telah mendapatkan gelar "Wanita Paling Kejam di Dunia."
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR