Dia bertanya kepada Heracles apa yang harus dia lakukan dengan putra-putranya, “Haruskah saya menyimpan mereka di sini, karena saya adalah ratu negara ini, atau haruskah saya mengirim mereka pergi kepada Anda?”
Heracles memberinya busur dan ikat pinggang dan mengatakan kepadanya bahwa ketika anak laki-laki itu dewasa, siapa pun yang akan menarik busur dan memakai ikat pinggang, mempertahankan, dan mengusir yang lain.
Putra bungsu, Scythes, memenuhi persyaratan dan menjadi pendiri Scythians.
Banyak berbagai versi mitos yang dikaitkan dengan Echidna, yang dikenal sebagai ‘ibu dari semua monster’.
Beberapa mengatakan dia dibunuh oleh Hercules, Bellerophon, atau Oedipus, seperti dituliskan oleh A. Sutherland, dalam Ancient Pages.
Sementara yang lain mengatakan bahwa dia dicekik dalam tidurnya oleh Argos Panoptes, raksasa dengan seratus (atauu tiga ratus mata) raksasa yang merupakan pelayan Hera.
Pembunuhan monster berkaki ular Ecchidna saat dia tidur di guanya, diyakini sebagai pencapaian besar Argos ke jajaran Olympian.
Menurut cerita lain, Echidna itu abadi. Zeus meninggalkannya di bumi setelah kemenangan, atas para Titan, sehingga dia dan keturunannya nantinya dapat menentang para pahlawan, menurut Hesiod (‘dia, yang mengeluarkan suara’), seorang penyair Yunani kuno yang berkembang 700 SM.
Sebagian besar mitos dan legenda yang terkait dengan Echidna tidak berfokus pada dirinya, melainkan pada anak-anak monsternya yang terkenal dan mengerikan.
Seperti yang diceritakan dalam Iliad, pahlawan Bellerophon diperintahkan oleh raja Lycia untuk membunuh Chimera.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR