Intisari-Online.com - Jenderal Iran Qassem Soleimani dibunuh lewat serangan drone AS pada 3 Januari 2020.
Serangan itu dilaporkan merupakan perintah dari mantan Presiden AS Donald Trump.
Trump memerintahkan serangan tersebut dan pengeboman pesawat nirawak terjadi di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Saat itu, Trump mengatakan Soleimani merupakan teroris nomor wahid di seluruh dunia dan seharusnya sudah dibunuh sejak lama.
Dalam pengeboman tersebut, selain menewaskan Qassem Soleimani, Komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis turut terbunuh.
Sebelum pengeboman tersebut, AS menuduh Soleimani mendalangi serangan milisi yang didukung Iran terhadap pasukan AS di wilayah Irak.
Seragan pesawat nirawak tersebut merupakan kejadian pertama sebagai pembenaran tindakan pembelaan diri.
Dua tahun berlalu, namun dendam Iran pada Trump atas pembunuhan Soleimani belum juga surut.
Pada 12 Januari 2022, Iran merilis video grafis.
Video tersebut mensimulasikan bagaimana robot yang dikendalikan dari jarak jauh mengaktifkan serangan pesawat tak berawak untuk membunuh Trump, melansir 24h.com.vn, Jumat (14/1/2022).
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR