Intisari-online.com - Donald Trump mungkin adalah Presiden Amerika yang paling membuat Iran menderita.
Sanksi ekonomi, dukungan penuh terhadap Israel, hingga penekanan aktivitas nuklir Iran telah membuat negara Islam tersebut tercekik.
Tak hanya itu, kemarahan Iran juga dibuat memuncak, kala Amerika terang-terangan membunuh salah satu Jenderalnya, Qassem Soleimani.
Iran dan kelompok sekutunya di Irak pada 3 Januari mengadakan acara untuk menghormati Jenderal Qassem Soleimani.
Seorang komandan pasukan khusus Quds, Pengawal Revolusi Iran, pada peringatan dua tahun kematiannya.
Menurut Reuters, upacara itu disiarkan di televisi. Para peserta memegang bendera Iran dan potret Soleimani.
Berbicara kepada ribuan orang di aula doa terbesar di Teheran, Raisi berkata, "Pembunuhnya adalah presiden AS pada waktu itu, dia harus menghadapi keadilan dan hukuman."
"Semuanya akan baik-baik saja jika persidangan diadakan," katanya.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR